Hatiku semrawut dan akalpun terus melupa
Melupa Engkau bagai hilang pelita
Engkaulah Sang cahaya penerang jiwa
Tiap pagiku selalu bukakan mata
Pandangi lautan yang tak henti menyajikan cinta
Cinta yang terselungkur dikesunyian jiwa
Bergema didasar hati
Mendengar lantunan sholawat “shollu alannabi”
Menyebut namamu menghasratkan jiwa yang sepi
Menjadi berapi-api
Ketika hatiku kotor dan tak bening lagi