Lihat ke Halaman Asli

dikisetiawan

Mahasiswa

Pengabdian Kepada Masyarakat Mahasiswa UNPAM : Sosialisasi Digital untuk Mencegah dan Mengatasi Scamming di Kalangan Masyarakat di SMK IPTEK TANGSEL

Diperbarui: 23 Desember 2024   05:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto barsama dosen dan mahasiswa UNPAM beserta guru dan siswa SMK IPTEK TANGSEL. (Dokumentasi Pribadi)

Tangerang Selatan, 28 November 2024 -- Universitas Pamulang, melalui mahasiswa Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Bertempat di SMK IPTEK Tangerang Selatan, Banten, para mahasiswa menyelenggarakan acara bertajuk "Sosialisasi Digital untuk Mencegah dan Mengatasi Scamming di Kalangan Masyarakat". Kegiatan ini diketuai oleh Apriyadi Indra Kurniawan dengan anggota tim : Aldy Nurdiansyah, Diki Setiawan, Farhan Aufa Fahrezi, dan Zakiah Mutiara Anggraini. Acara yang diadakan pada Kamis, 28 November 2024 ini dihadiri oleh lebih dari 40 peserta, termasuk siswa dan para guru.

Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, penggunaan teknologi tidak hanya membawa kemudahan tetapi juga tantangan, salah satunya adalah meningkatnya kasus penipuan digital atau scamming. Modus penipuan ini sering kali memanfaatkan minimnya pengetahuan pengguna internet tentang keamanan data dan teknologi. Melalui kegiatan ini, para mahasiswa Universitas Pamulang berupaya mengedukasi generasi muda dan masyarakat umum agar lebih tanggap dan cerdas dalam menghadapi ancaman di dunia maya.

Dosen pembimbing PKM, Ir. Chairul Anwar, S.Kom., M.Kom., CITPM., dalam sambutannya, menyoroti pentingnya membangun kesadaran kolektif tentang bahaya scamming. "Literasi digital bukan lagi sekadar kebutuhan tambahan, tetapi sudah menjadi kebutuhan utama di era ini. Dengan memahami ancaman seperti scamming, para siswa-siswi serta guru dapat melindungi diri sendiri dan berkontribusi menciptakan lingkungan digital yang lebih aman," ungkapnya.

Sambutan / pembukaan untuk memulai acara sosialisasi ini. (Dokumentasi Pribadi)

Acara dibuka oleh Kepala Sekolah SMK IPTEK Tangerang Selatan, Bapak Arif Susilo, S.Pd., yang mengapresiasi kehadiran Universitas Pamulang di sekolahnya. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh siswa untuk menghadapi berbagai tantangan digital. "Kami berharap siswa-siswi kami dapat menjadi pelopor literasi digital di lingkungannya masing-masing setelah mendapatkan pembekalan ini," ujar Kepala Sekolah.

Sesi penyampaian materi dalam kegiatan ini diisi oleh tiga mahasiswa Universitas Pamulang yaitu Diki Setiawan, Farhan Aufa Fahrezi, dan Zakiah Mutiara Anggraini. Dalam penyampaiannya, meraka menjelaskan secara rinci berbagai jenis penipuan digital yang marak terjadi, seperti:

  1. Phishing -- Modus penipuan melalui email atau pesan palsu yang bertujuan mencuri data sensitif seperti kata sandi dan informasi rekening.
  2. Impersonation Fraud -- Penipuan dengan menyamar sebagai orang lain, biasanya tokoh penting atau perusahaan.
  3. Social Engineering -- Teknik manipulasi psikologis untuk mendapatkan data rahasia dari korban.

Mereka bertiga juga memaparkan langkah-langkah preventif untuk menghindari modus-modus tersebut. "Jangan pernah membagikan informasi pribadi, seperti nomor kartu kredit, kata sandi, atau kode OTP kepada siapa pun, terutama melalui saluran komunikasi yang tidak resmi. Pastikan selalu memverifikasi keaslian informasi sebelum mengambil tindakan," jelasnya.

Presentasi materi yang dilakukan mahasiswa UNPAM. (Dokumentasi Pribadi)

Untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta, kegiatan ini juga menyertakan simulasi situasi penipuan digital. Dalam simulasi tersebut, para siswa diminta untuk mengenali tanda-tanda penipuan dari kasus yang diberikan, seperti email phishing atau iklan palsu di media sosial. Simulasi ini tidak hanya memperkuat kemampuan peserta dalam mendeteksi ancaman, tetapi juga melatih mereka untuk bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi situasi serupa.

Setelah simulasi, sesi diskusi interaktif menjadi momen yang paling dinanti. Para siswa sangat antusias mengajukan pertanyaan seputar pengalaman pribadi maupun kasus nyata yang pernah mereka temui. Salah satu siswa, Fajar dari kelas XII Akuntansi, menceritakan bagaimana temannya hampir menjadi korban link-link palsu yang memberikan voucher internet secara gratis. Berkat informasi dari acara ini, Fajar mengaku kini lebih paham cara mengetahui mana link yang asli dan link yang palsu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline