Ada angin gelabah mengoyak ria bahagia
Menghempas wajah yang di rundung lara
Diammu berleleran air mata kesah
Mengalir beku ketepian kisah
Sendiri dihamparan pasir yang berbisik
Sendiri dari musim semi yang pelik
Tinggi meninggi ombak sansai menjadi sesak
Seperti ruang tanpa jendela dan pintu yang dipenuhi gelak
Senyummu menarik masa di tingkap mimpi
Sedang tali temali terputus di pagut dingin yang menjadi
Langit di merahnya pagi meminta madu
Dalam kerudung hitammu bersemayam kelam hati yang biru
Kepada Maha Pengasih terus bersujud waktu
Terhampar kidung doa jadi kembara di masa lalu
Palung kalbumu terus membentuk segara
Kelaraan muntah pelegaan pada pagi buta
Ciledug, 19 Juli 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H