Lihat ke Halaman Asli

Direnggut Waktu

Diperbarui: 12 April 2017   06:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ribuan jam lagi engkau 'kan pergi
Selaksa menit datang menjemputmu paksa
Dalam beberapa purnama engkau 'kan tiada dari pandanganku
Kau penuhi itu!
Dan aku merelakanmu direnggut waktu

Suci
Disini aku terjaga bersama derai air mata
Disini aku terpejam bersama lara
Tadi kau melihat tawaku
Tadi kau memintaku memuntahkan sedih

Suci
Tawaku adalah kesedihanku
Tangisku adalah kebahagiaanku
Kenali aku!
Jangan engkau meminta yang bukan karakterku
Hapus air mata dari sisa-sisa waktumu denganku
Berbahagialah kelak di kampung halamanmu

Suci
Selamat jalan dan sampai jumpa
Semoga kelak kita tak lagi direnggut waktu dan lara

Ciledug, 8 Juli 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline