Lihat ke Halaman Asli

Asa Berujung Lara

Diperbarui: 12 April 2017   05:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutelan lara mentah-mentah
Kala aku melihat seraut wajah disela pintu asa
Laju khayalanku terhenti
Pada ironi kembang melati layu sebelum rekah

Kuurungkan niatku menemuimu
Kutinggalkan mimpi pada bias sinar mentari
Yang menelusup paksa lewat jendela hati

Sarimu sudah terhisap sang pejantan lain
Aku berlari membawa luka pedih perih
Kau merekah tersiram terik matahari
Kau tebar aroma langu pada langit kelabu

Dihujani kristal nestapa
Pada asa berujung lara.

Ciledug, 23 Maret 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline