Lihat ke Halaman Asli

Hilang

Diperbarui: 12 Februari 2019   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tepi pantai, saat langit mulai memerah
Jingga merona yang memang indah
Tak sadar aku telah lengah
Terpesona keindahan sang senja yang perlahan mulai merekah

Perlahan ia meninggalkanku
Pergi ke balik cakrawala
Tenggelam bersama senja dan keindahannya
Senja memanglah indah, namun ia tak cukup kuat untuk mengalahkan keindahan wajahmu

Sorot matamu yang mempesona, bahkan senjapun tak memilikinya
Senyummu yang menawan, bahkan aku tak pernah melihat senja senyum seindah itu
Semuanya menghilang pada saat itu juga
Bahkan aroma tubuhmu tak tercium lagi
Dalam hitungan detik menghilang seketika

Hilang,
Hilang,
Hilang,
Dan hilang

Aku panik, aku sedih, ingin kumenangis
Apakah kamu benar-benar menghilang dari muka bumi ini ?
Tanyaku dalam hati

Siul angin seakan membisikanku
Ia tahu jawabannya
Tapi saat itu aku tak ingin mendengar sepatah katapun
Dari siapapun

Ketidak ingin tahuanku tentangnya
Pun kepergiannya saat itu sedikit membuat hatiku tenang
Sang malam menyambutku
Rembulan tersenyum padaku

Jika memang kamu benar-benar pergi
Semoga semesta selalu menjagamu
Keindahanmu kan tetap terjaga

Yang tersisa kini hanyalah nama
Cerita kita dulu
Kan ku simpan baik-baik dalam memori yang kunamai kenangan

dikinur - 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline