Lihat ke Halaman Asli

D_Kun

Santri Multimedia

Keren Nggak, Jadi Orang Gila Iya!

Diperbarui: 22 November 2024   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Akhir-akhir ini, saya ngerasain gimana rasanya ikut semua organisasi yang ada di SMA. Semua pengen diikuti, dari yang itu, dari yang ini, supaya kelihatan aktif dan gak ketinggalan tren. Tapi lama-lama, saya baru sadar, ini bukan jalan yang bener. Saya sempat dijatuhi hidayah habis-habisan sama pembina MediaTech An-Nur 2 yang namanya tersamarkan(hehe:v). Beliau menasehati saya karena kelihatan klontang-klontung nggak jelas, ikut sana-sini tanpa arah. Pembina itu bilang, “Kamu ini katanya mau ikut Videografi, tapi mau fokus ngurus komunitas menulis, sekarang masuk OSIS, dan sekarang mau Fokus Videografi, Kamu kok gak jelas sih!?” 

Dan itu baru satu masalah. Organisasi yang saya ikutin malah bikin ngaji di pondok jadi keteteran. Padahal, ngaji itu penting banget buat saya, tapi karena terlalu banyak kegiatan lain, saya jadi sering ngantuk ketika ngaji, bahkan sempet memejamkan mata meskipun saya duduknya di depan. Semua kegiatan itu nyita waktu dan energi saya, yang seharusnya bisa saya pakai buat konsisten belajar atau ngaji, malah terbagi-bagi dan akhirnya bikin saya gak maksimal.

 Mungkin di awal kita merasa ikut banyak organisasi itu keren, kayak kita jadi terlihat aktif dan penting. Tapi, kenyataannya malah sok penting, terlalu banyak ikut malah bikin kita kebingungan, capek, dan nggak fokus. Organisasi memang bisa memberi pengalaman, tapi kalau kita terlalu banyak ikut, kita malah jadi nggak punya waktu buat hal-hal yang benar-benar penting, kayak pelajaran atau ngaji yang jadi terbengkalai. Saya baru sadar, kalau kita nggak bijak dalam memilih, kita jadi kayak “klontang-klontang,” ikut sana-sini tanpa arah kayak 'Kresek'.

 Bukannya punya banyak skill atau pengalaman yang bermanfaat, kita malah jadi generalis yang nggak spesial di satu bidang pun. Yang kita butuhin itu bukan seberapa banyak organisasi yang kita ikutin, tapi seberapa dalam kita bisa belajar dan berkembang di satu hal yang kita pilih. Dari pengalaman itu, saya belajar untuk lebih selektif dan fokus. Ngaji, pelajaran, dan kegiatan yang bener-bener penting buat masa depan harus jadi prioritas. Pilih organisasi yang sesuai dengan minat kita dan yang bisa ngasih kita kesempatan buat berkembang. Jangan sampai kita terlalu mendewakan organisasi sampai waktu kita habis, dan kita malah nggak punya waktu untuk hal-hal yang lebih bernilai. Jangan jadi orang yang nanti nyesel karena ngabisin waktu tanpa fokus. Yang penting itu kualitas, bukan kuantitas. Jadi, pilihlah yang bener-bener sesuai dengan tujuan hidup kita.

 BTW Makasih Ustadz nasihatnya, akhirnya saya dapat Hikmah dari Ustadz meskipun sampai tulisan ini dibuat saya masih gak jelas🗿 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline