Lihat ke Halaman Asli

Diki Dwi Pramono

Mahasiswa/Peneliti

Dosen Teknik Mesin, Universitas Negeri Malang dan Dosen Asal Malaysia Bersama Ciptakan Pelumas Berbahan Dasar Limbah Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Diperbarui: 1 November 2023   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi, Universiti Teknikal Malaysia Melaka

Melalui Program Penelitian Universitas Negeri Malang tahun 2023 berhasil mengantarkan kolaborasi salah satu dosen dari Departemen Teknik Mesin, Universitas Negeri Malang (Indonesia) dengan salah satu dosen Universiti Teknikal Malaysia Melaka (Malaysia). Kerja sama ini berhasil terbentuk pada pada tanggal 27 Juni 2023 melalui MoU yang ditandatangani oleh masing masing rektor dan dekan.

Rr. Poppy Puspitasari, S.Pd, M.T, Ph.D merupakan dosen departemen Teknik Mesin dan Industri, Universitas Negeri Malang yang selama ini menekuni dunia nanomaterial berkolaborasi dengan Dr. Ilman Hakimi Chuah Abdullah dosen asal Fakulti Teknologi dan Kejuruteraan Mekanikal, Universiti Teknikal Malaysia Melaka yang menekuni dunia pelumas, mereka berkolaborasi dalam upaya untuk menciptakan pelumas yang ramah lingkungan yang berasal dari limbah kulit pisang dan cangkang kerang simping.

Pelumas selama ini yang beredar di pasaran merupakan pelumas berbasis minyak mineral dan juga sintetik, dimana minyak mineral tersebut merupakan bahan yang tidak terbarukan, suatu saat bahan tersebut akan habis, ditambah lagi dengan faktor pencemeran lingkungan dari limbah setelah pemakaian pelumas tersebut.

"Limbah dari industri pengolahan pisang selama ini hanya digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk kompos, padahal memiliki banyak potensi, salah satunya adalah kulit pisang dapat diekstrak menjadi sebuah pelumas, pelumas yg terbuat dari bahan biomassa memiliki sifat lebih ramah lingkungan, mudah terurai dan lebih terbarukan dibandingkan dengan  pelumas mineral maupun sintetik" ujar dosen asal malaysia tersebut. Oleh sebab itu memberikan peluang bagi pelumas berbasis limbah kulit pisang dan meningkatkan nilai ekonomis limbah tersebut. Hanya saja pelumas dari limbah kulit pisang masih belum dapat menyamai performa dari pelumas mineral maupun sintetik.

Disinilah peran kalsium dari limbah cangkang kerang simping untuk mengatasi kekurangan dari pelumas berbasis kulit pisang. "Limbah cangkang kerang simping ini, yang diproses atau istilah dalam dunia sains disebut sintesis, sehingga manjadikan kalsium yang terkandung dalam limbah cangkang kerang tersebut mumiliki ukuran dalam rentang nanometer, apabila ditambahkan dalam pelumas berbasis kulit pisang sebagai aditif, dapat meningkatkan sifat ketahanan aus dari pelumas tersebut serta dapat membantu mengurangi terjadinya karat pada logam yang terlumasi" jelas Ibu Poppy Puspitasari.

Dari program kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan pelumas yang memiliki ketahanan aus tinggi, lebih ramah lingkungan, lebih mudah terurai dan kedepannya dapat menggantikan peran pelumas berbasis mineral maupun sintetik. Serta dari program kolaborasi ini diharapkan dapat membukakan pintu terbentuknya kerjasama dalam banyak bidang lain selain penelitian. Diharapkan juga kerjasama kedua dosen tersebut memberikan inspirasi bagi dosen-dosen lain yang ada dari seluruh indonesia untuk dapat menjalin kerjasama dalam bidang penelitian dengan dosen luar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline