Lihat ke Halaman Asli

Diki Cahya Nur Sidik

Long life Learner

Mengapa Anak Pandai Meniru? Orangtua Harus Tahu Ini!

Diperbarui: 23 Juli 2021   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak dari orangtua belum memahami bahwa buah hati mereka memiliki kognisi yang terus berkembang sejak usia kelahirannya. Pengetahun tentang kondisi perkembangan kognitif anak anak menunjuk dan mengarahkan tindak asuh orangtua yang tepat bagi sang buah hati tercinta.


Berikut akan saya jabarkan beberapa tahap perkembangan anak sebagai berikut:


Secara garis besar perkembangan kognitif anak terbagi menjadi empat, yakni Sensori Motorik; Pra-operasional; Operasional Konkret; dan Formal Operasional.


1. Sensori Motorik (Usia 0-2 Tahun) 

Tahap perkembangan kognitif ini terjadi pada bayi. Kemampuan kognitif bayi mulai berkembang pada periode 5 bulan umur kelahirannya atau tepatnya saat indera penglihatan dan pendengarannya mulai berfungsi. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap gerak motorik-nya akan dibarengi oleh kinerja kognitif dan bahkan banyak memberikan pengaruh. 

Pada bagian lain dijelaskan bahwa kondisi perkembangan motorik anak (kelak) akan banyak dipengaruhi oleh kesempurnaan kognitif anak saat usia dini. Karakter yang menonjol dari tahap sensori-motorik ini adalah anak balita belajar dari hasil pengamatan dan apa yang ia raba. Artinya, anak bayi akan menganggap benda itu ada ketika ia melihat dan merabanya, begitupun sebaliknya.


2. Tahap Pra-Operasional (Usia 2-7 tahun) 

Tahap ini dikenal dengan berkembangnya kemampuan kognitif baru, yakni re-presentasi . Adalah kemampuan menampilkan kembali objek yang pernah dilihatnya. Sekalipun benda tersebut sudah tidak ada dihadapannya, tetap anak tersebut mengakui eksistensi dari benda tersebut. Artinya, kemampuan ini memberikan simbol terhadap sesuatu tersebut dan disimpan dalam otaknya. 

Mengapa anak disebut ahli dalam meniru?


Jawabannya tersebut karena kemampuan representasi (yang saat ini
dimilikinya) merekam sesuatu kejadian/perilaku yang kemudian
kejadian/perilaku tersebut tersimpan di otak dalam bentuk simbol. Suatu
saat simbol tersebut akan keluar (sadar/ tidak sadar) ketika anak berada
pada keadaan yang sama.


3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 tahun)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline