Lihat ke Halaman Asli

Masyarakat Perlu Mengenal HIV/AIDS

Diperbarui: 26 Agustus 2024   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

AIDS (Acquired Immuno Deficiency) adalah sindrom dengan berbagai gejala dan infeksi terkait menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penyebaran HIV/AIDS sangat cepat dan sampai saat ini masih belum ditemukan vaksin untuk pencengahan berkembangnya HIV/AIDS. HIV sendiri terdapat di dalam darah dan cairan tubuh lainnya, seperti cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu. Virus HIV dapat ditularkan melalui:

  • hubungan seksual dengan orang yang telah terinveksi HIV/AIDS,
  • penggunaan bersama alat suntik, alat tindik, alat tato yang terkontaminasi virus HIV,
  • ibu yang terinfeksi HIV ke bayi yang dikandungnya,
  • tranfusi darah atau produk darah lainnya yang terkontaminasi HIV/AIDS.

Tapi masih banyak masyarakat yang belum mengetahui lebih tentang HIV/AIDS ini. Terdapat pula miskonsepsi yang menyebabkan penyitas HIV/AIDS terkucilkan, terlebih bagi mereka yang ditularkan dari penyitas HIV/AIDS yang tidak bertanggung jawab. Perlu diketahui bahwa HIV/AIDS tidak ditularkan melalui:

  • penggunaan toilet bergantian,
  • bertukar pakaian,
  • berbagi makanan/minuman,
  • berenang di satu kolam yang sama,
  • tinggal serumah dengan orang yang terinfeksi,
  • bersamalaman/berjabat tangan,
  • berciuman/mencium orang lain.

AIDS dikelompokkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) menjadi:

  • tahap I, tidak menunjukkan gelaja dan tidak dikategorikan AIDS,
  • tahap II, infeksi saluran pernafasan bagian atas dan tidak kunjung sembuh,
  • tahap III, diare kronis yang tidak jelas penyebabnya, lebih dari satu bulan, infeksi bakteri parah, dan TBC paru-paru,
  • tahap IV, penyakit parasite pada otak, infeksi jamur candida pada saluran tenggorokan, dan lain-lain.

Meskipun HIV/AIDS masih belum ditemukan vaksin dan obatnya, namun terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS, yaitu tidak melakukan hubungan seksual berisiko, tidak berganti-ganti pasangan, memakai kondom secara benar saat berhubungan seks, tidak menggunakan alat suntik bersama dengan siapapun, dan yang terpenting membekali diri dengan informasi yang benar tentang HIV/AIDS.

Sumber: 

(ILO), I. L. (2011). HIV/AIDS. International Labour Organization (ILO). Retrieved from www.deplu.go.id/hongkong

(n.d.). Flipchart HIV dan AIDS dan Migrasi.

RI, K. K. (2016). BUKU SAKU HIV AIDS DAN IMS. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline