Rintik Hujan Mengetuk Rindu
Oleh Dikdik Sadikin
Rintik hujan
datang seperti bisik lirih yang terhalang jendela,
menyelinap di sela dedaunan,
mengetuk-ngetuk tersendat di kaca.
Aku ingin menyebut namamu,
tapi hujan telah meminjamnya,
menyembunyikannya di balik butir-butir rindu
yang tak pernah selesai dibaca.
Kita pernah sepakat,
hujan tak perlu menjawab apa-apa.
Ia hanya perlu turun,
menghapus jejak langkah yang kita tinggalkan
di jalan-jalan sunyi,
di bawah langit yang tak sempat kita tatap.
Pagi ini, hujan bercerita
tentang daun yang tak lagi mengenang angin,
tentang tanah yang menunggu basah,
tentang aku yang berdiri di sini,
tanpa payung, tanpa kamu,
hanya sisa-sisa kenangan
yang menggenang di hatiku.
Bogor, 26 Januari 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI