Lihat ke Halaman Asli

Waspada Sekalipun Bulan Puasa

Diperbarui: 9 Mei 2019   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Orang muslim punya tanah suci, diantaranya kota Mekkah dan Medinah. Namun sekalipun di tanah suci, tak semua orang yang berdomisili di tanah suci itu berhati suci. Memanfaatkan kelengahan korban adalah modus utama para pelaku.

Tidak terkecuali dengan bulan Ramadhan. Orang yang hidup di bulan Ramadhan, yang dikenal bulan suci, tentu tidak semuanya berbekal kesucian hati. Segelintir orang tak berhenti menanti dan mengintip serta memanfaatkan kelengahan, dan akhirnya memperdaya korban.

Pertanyaannya, mengapa kelengahan itu selalu datang dan mendera, termasuk di bulan  Ramadhan ? Beberapa kondisi di bawah ini disinyalir kuat melahirkan kelengahan pada seseorang.

1. Kondisi tubuh yang sedang berpuasa diluar kebiasaanya. Ngantuk, lelah dan letih berimbas pada munculnya rasa malas adalah gejala umum orang yang berpuasa. Sekalipun, tentu hal itu tidak pernah dikehendaki. Beberapa aktifitas berat justru  pernah dialami oleh  Rasulullah dan para shahabatnya dalam keadaan sedang berpuasa Ramadhan, termasuk bertempur di medan peperangan.

2. Didesak oleh kebutuhan yang sesungguhnya hanya sekedar tradisi, seperti menyiapkan pakaian baru untuk hari raya, mudik, dan memberi hadiah/bingkisan kepada saudara dan handai taulan juga menjadi fenomena yang membuat seseorang harus super sibuk di bulan Ramadhan. Tidak menutup kemungkinan, karena didesak kebutuhan tersebut orang berbuat di luar nalarnya.

Intinya, jangan pernah lengah, sekalipun sedang berpuasa Ramadhan, sedang berada di bulan suci Ramadhan dan berinteraksi dengan orang yang sedang berpuasa Ramadhan karena sejatinya kejahatan selalu mengintai dimanapun dan kapanpun, termasuk kejahatan finansial tidak terkecuali dengan menggunakan media perbankan.

Salah satu pesan penting dari puasa di bulan Ramadhan adalah membentuk kedisiplinan diri. Tidak berbuka di waktu dan tempat sembarang, bahkan dipacu pula  agar disiplin untuk tidak melakukan perbuatan yang akan merusak nilai ibadah puasa. 

Orang yang disiplin akan berimbas kepada lahirnya sikap selalu waspada dan tidak tergesa-gesa dalam bertindak dan mengambil keputusan. Rasulullah bersabda : "sikap tergesa-gesa adalah bagian dari perbuatan syaithan".

Jadi, telitilah sebelum membeli, tetaplah waspada, jangan pernah terperdaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline