Lihat ke Halaman Asli

Majelis Dikdasmen dan PNF DIY

Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal D.I. Yogyakarta

Ahmad, Siswa Muhammadiyah Bodon Bantul Juara I Peringkat 1 Cabang IPA

Diperbarui: 13 Maret 2024   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahmad Nuruzzaman, siswa SD Muhammadiyah Bodon (Foto: Dikdasmenpnfdiy)

Masih seputar juara Olympicad VII Nasional. Prestasi membanggakan selanjutnya dipersembahkan oleh Kafilah DIY atas nama Ahmad Nuruzzaman, siswa SD Muhammadiyah Bodon berupa Medali Emas. Siswa yang akrab disapa Ahmad itu kini tengah duduk dibangku kelas 5 mengikuti cabang lomba IPA.

Selama mengikuti proses perlombaan di Bandung pada Rabu – Jumat, (6-8/3/2024), Ahmad didampingi oleh Sri Wulandari, S.Pd.I. dan Syarifudin, S. Pd.I. Syarif sendiri bertugas mengkoordinir anak-anak khususnya jadwal harian dari pagi hingga malam dan mendampingi tadarus bersama setelah Maghrib.

Sri Wulandari menjelaskan bahwa Ahmad lolos dalam babak penyisihan masuk di 30 besar, kemudian lanjut di babak semifinal berhasil masuk 15 besar. “Alhamdulillah, di babak final Ananda Ahmad meraih Juara I rangking satu,” ungkap Wulandari saat ditemui di Antapani, Bandung pada Jumat, (8/3).

Sebagai pendamping dari Ahmad dan Arruf Hikar kelas 4 yang mengikuti cabang lomba Ismu in English, Wulandari merasa bersyukur dan sangat mengapresiasi kerja keras dua anak didiknya itu.  

“Walaupun anak-anak kami tidak semua mendapat juara, tetap mereka (anak-anak) sudah menunjukkan prestasi luar biasa karena bisa mengikuti Olympicad Tingkat Nasional. Ada yang juara dan ada yang tidak, tetap pengalaman berharga itu yang paling juara,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ahmad bercerita bahwa ia tidak hanya merasa senang bisa mengikuti lomba di tingkat nasional, tetapi juga senang karena mendapat banyak teman. “Lombanya seru banget sih, sama dapat teman banyak dari berbagai daerah,” ujarnya dengan gembira.

Wulandari berharap, kegiatan Olympicad selanjutnya dapat dilaksanakan lebih kompak, terutama pelaksanaan lomba. “Karena tempat lomba terpisah-pisah, jadi untuk koordinasi ke venue tempat itu cukup kesusahan. Semoga ke depan dapat ditingkatkan lebih baik lagi,” tutup Wulandari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline