Lihat ke Halaman Asli

Majelis Dikdasmen dan PNF DIY

Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal D.I. Yogyakarta

Peningkatan Manajerial Bendahara dan KTU SMA/SMA/MA Muhammadiyah se-DIY

Diperbarui: 21 Desember 2023   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Majelis dikdasmen pnf diy bersama bendahara dan KTU SMA/SMK/MA Muhammadiyah se-DIY (Dok. dikdasmenpnfdiy)

Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY terus berkomitmen mewujudkan sekolah/madrasah yang sehat dan unggul. Peningkatan itu dilakukan melalui berbagai program, salah satunya lewat agenda bertajuk "Pelatihan Peningkatan Manajerial Bendahara dan Kepala Tata Usaha" sekolah SMA/SMK/MA Muhammadiyah se-DIY.

Kegiatan ini merupakan agenda rutin Majelis Dikdasmen PNF DIY berupa pembinaan untuk bendahara dan kepala tata usaha (KTU) sekolah Muhammadiyah. Dilaksanakan di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY pada Jumat-Sabtu, 8-9 Desember 2023 dengan tema utama perpajakan.

Drs. Sarjono, M.Si., Bendahara Majelis Dikdasmen PNF DIY, menyampaikan bahwa dalam rangka mewujudkan sekolah Muhammadiyah unggul dan sehat tentu tidak terlepas dari peran penting dari KTU dalam mengurus tenaga kependidikan dan bendahara sekolah yang tidak sekedar mengelola anggaran.

Melalui agenda ini, Sarjono menjelaskan peserta akan mendapat materi mengenai peneguhan ideologi Muhammadiyah yang akan disampaikan oleh Ketua PWM DIY yang membidangi pendidikan, Gita Danu Pranata, S.E., M.M., dan materi tentang perpajakan.

Senada dengan itu, Ketua Majelis Dikdasmen PNF DIY, Achmad Muhamad, M.Ag., dalam arahannya menjelaskan bahwa pelatihan ini selaras dengan dua program Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, yaitu mewujudkan sekolah Muhammadiyah unggul dan penyehatan sekolah.

Achmad menyebutkan bahwa ada lima indikator dalam mewujudkan sekolah Muhammadiyah unggul dan sehat, meliputi kultur atau budaya Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, kepemimpinan dan manajemen, lingkungan fisik dan sosial sekolah, kemitraan, dan keunggulan spesifik atau karakteristik.

"Setelah pelatihan ini, harapannya bendahara dan KTU setiap sekolah mampu meningkatkan manajemen dan pengelolaan secara keseluruhan. Sehingga proses pembelajaran sekolah dapat berjalan dengan baik. Dan masing-masing sekolah mampu mengukur seberapa sehat pembelajaran di sekolah." tutup Achmad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline