Lihat ke Halaman Asli

Majelis Dikdasmen dan PNF DIY

Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal D.I. Yogyakarta

Dikdasmen PNF DIY: ISMUBA Bukan Sekadar Mata Pelajaran

Diperbarui: 28 November 2023   00:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi: Istimewa

Dikdasmen PNF DIY - Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal PWM D.I. Yogyakarta melaksanakan rapat dinas jenjang SMP/MTs Muhammadiyah se-DIY pada Senin (27/11/2023) di Gedung Aula PWM DIY. Rapat dinas tersebut dihadiri oleh kepala sekolah SMP/MTs di lingkungan D.I. Yogyakarta.

Agenda utama dari rapat dinas kali ini ialah persiapan sekolah dalam rangka persiapan menyambut pelaksanaan ujian ISMUBA. Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM DIY, Achmad Muhamad, M.Ag., dalam arahannya menyebutkan bahwa DIY sebagai tempat lahir dan berkembangnya Muhammadiyah mesti didukung dengan kekuatan banyak sektor, termasuk di dalamnya Amal Usaha Muhammadiyah, lebih khusus lagi AUM yang bergerak di bidang pendidikan, yakni sekolah.

Dokumentasi: Istimewa

Hal ini juga merujuk pada amanat Muktamar 48 Surakarta dan Musywil DIY 2023 guna mendukung terciptanya sekolah/madrasah Muhammadiyah yang unggul. "Kepala sekolah adalah garda terdepan dalam upaya mewujudkan tujuan Persyarikatan tersebut," ungkap Achmad Muhamad.

"Adapun di Muhammadiyah, sekolah dapat disebut sekolah unggul jika memenuhi 5 kriteria. Lima kriteria tersebut adalah: memiliki implementasi kultur sekolah yang berdasarkan pada nilai-nilai ISMUBA, kepemimpinan dan manajemen sekolah yang baik, kondisi lingkungan sekolah (sarpras dan lingkungan sosial) mendukung kegiatan belajar dan iklim akademik siswa, menjalin kemitraan dengan pemangku kepentingan baik di lingkup internal maupun eksternal, serta memiliki branding sekolah yang masif," imbuh Achmad Muhamad.

Dokumentasi: Istimewa

Ketua Bidang AIK Majelis Dikdasmen PNF PWM DIY, Dr. Muhammad Lailan Arqam, M.Pd., menegaskan arti penting internalisasi nilai-nilai ISMUBA bagi warga sekolah Muhammadiyah. Baginya, ISMUBA bukan cuma sekadar mata pelajaran yang dibuktikan dengan nilai, lebih jauh lagi AIK mesti jadi pedoman hidup bagi setiap warga sekolah.

"Sekolah harus membangun kesadaran pada siswa dan guru secara sungguh-sungguh, guna mengukur capaian dan keberhasilan ISMUBA, sebab itu kemudian proses penanaman dan penilaian ISMUBA harap dilaksanakan secara totalitas," ujar Lailan Arqam. (syq)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline