Lihat ke Halaman Asli

Dika yudya Brigitta

Hidup menjadi manusia yang berguna

Analisis Puisi "Aku" Karya Chairil Anwar

Diperbarui: 2 Januari 2022   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Aku
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang 'kan merayu (Selengkapnya baca di sini)

(Chairil Anwar, DCD 1959:7)

Parafrasenya
Kalau sudah habis nafasku
Ku tak mau seorangpun menangisi ku
Tidak perlu ada tangis dan duka atas kematianku
Aku ini binatang jalang yang bebas dan lepas
Yang terbuang oleh pergumulan manusia 

Aku manusia yang bebas tanpa adanya sebuah aturan yang mengikat, sampai peluru menebus badanku, ku tetap Berang dan berontak  

Sakit dan penderitaan akan ku tahan
Ku tahan hingga rasa itu hilang sendiri
Aku tak perduli atas hal apapun yang menghalangin
Aku hanya mau semangat, pikiran dan karyaku dapat hidup walaupun aku sudah tak bernyawa lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline