Roma tidak dibangun dalam semalam, mungkin itu perumpamaan yang cocok untuk hal pengembangan uang. Pengembangan uang melalui investasi saham, atau lebih gaulnya "main saham", memerlukan usaha dan ketekunan yang tidak mudah serta waktu yang tidak sedikit. Sebagian orang bahkan harus menelan 'pil pahit' merasakan kerugian pada saat bermain saham.
"Jangan bermain saham kalau Anda tidak siap loss/rugi "
Jelas dalam investasi saham Anda mempunyai momen di mana terkena loss/rugi. Singkatnya, Anda harus menjual saham di bawah harga, dibandingkan dengan harga saat membeli saham tersebut. Tidak ada yang bisa memprediksi secara tepat dan pasti, karena banyak faktor untuk dianalisa dan diperhatikan. Anda mendapat kerugian? maka hal tersebut harus ditanggung sendiri. Cukup menyerutkan dahi memang, karena tidak ada jaminan terhadap modal yang telah Anda tempatkan pada investasi saham.
"Jangan bermain saham apabila Anda tidak tekun dan disiplin"
Saham bukanlah permainan seperti halnya monopoli yang dimainkan dengan uang palsu. Disini Anda dituntut untuk terus-menerus belajar, memperhatikan berita, menganalisa setiap detil perusahaan pada saham yang ingin dibeli. Tentunya dengan adanya hal tersebut Anda harus mempunyai keahlian bak seorang trader yang profesional. Beruntung apabila Anda menjadikan investasi saham adalah pekerjaan utama, yang tidak? Jangan berharap banyak, karena ada pekerjaan lain yang sedang menunggu.
"Jangan bermain saham kalau Anda tidak mempunyai keahliannya"
Dalam bermain saham Anda harus mengerti kapan momennya untuk membeli atau menjual. Salah sedikit, kerugian yang ditanggung tidak akan bisa kembali lagi. Lain halnya apabila Anda dapat memprediksi masa depan, Saya-pun akan mencari Anda. Keahlian tentang bermain saham tidak didapatkan pula dengan mudahnya, Anda harus mengasah kemampuan tersebut terhadap keadaan yang nyata dan siap apabila mengalami kerugian.
"Bagi Anda pemain saham profesional, lakukan diversifikasi"
Seperti pepatah mengatakan "jangan simpan telur dalam satu keranjang yang sama", hal tersebut menjelaskan bahwa investasi disebar dan jangan hanya memakai satu intrumen investasi saja. Mengapa demikian? Karena apabila terjadi pada investasi saham, Anda masih mempunyai keuntungan dari investasi lain yang Anda jalankan. Tidak lupa juga lakukan compounding terhadap investasi, agar keuntungan yang didapat lebih maksimal.
Contoh saja, mungkin bisa dipertimbangkan alternatif investasi berbasis Peer to Peer Lending yang sedang tren. pasalnya, salah satu platform penyedia layanan tersebut berani menjamin 100% modal investasi berikut imbal hasilnya. Seperti danain, Peer to Peer Lending pertama di Indonesia yang beragunan dan investasi mudah untuk digunakan.
Namun jangan salah, bermain saham mempunyai keuntungan yang tidak terbatas (opini) selama kondisi perusahaan pada saham yang dibeli dalam keadaan yang untung dan sehat. Tidak diragukan, banyak orang masih memilih bermain saham untuk mendulang rupiah. Hanya saja harus bijak dalam bermain saham, karena uanglah taruhannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H