Ketika mimpi tercipta
Dalam akal sempurna tanpa batas
Dia akan mengenal angin lewat
Dan belajar akan semunya waktu
Kemajemukan warna ruang dunia
Diiringi orkestra alam raya
Menyatu dalam simfoni termegah
Karya sang Pencipta
Lewat angin mereka bernyanyi
Lagu tentang syahdunya hening
Tapi hening itu terus berteriak
Memecah emas yang tersemat di dadanya
Manusia berlari dalam deru mesin
Melawan dunia yang berputar lambat
Menerjang arus masa yang menua
Mengikuti garis takdir yang diciptakan
Kita hanyalah manusia
Kita bukanlah debu bintang yang berlari di galaksi
Kita bukanlah sang pelukis semesta serba bisa
Kita hanyalah manusia yang rapuh