Lihat ke Halaman Asli

[Puisi] Merenungi Malam

Diperbarui: 18 Maret 2021   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Wajahku menatap bulan separuh yang terbenam dalam kolam
Terpantul dengan indah di muka air cahaya temaram
Menemani percakapan kami berdua di bawah malam

Ikan koi menepi di samping pembicaraan kami
Aku tak sanggup menatap wajahmu yang diliputi sepi
Andaikan kita bisa pergi ke bulan dengan berlari
Sayangnya kaki ini diikat oleh hari yang berganti

Aku bertanya ke mana takdir ini akan membawa
Tapi kita hanya bisa pasrah dan tertawa
Harus menerima dan berusaha

Malam semakin dalam dan pekat
Aku dan engkau berdua duduk-duduk
Hawa malam membuatku sedikit mengantuk
Aku ingin meraihmu tapi takdir menggariskan sekat
Di sisi lain sekat aku tercekat
Meski ada sekat aku berusaha terus erat
Hanya denganmu tanpa syarat

Aku ingin bersama denganmu selamanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline