Hei, mau pergi kemana wahai embun?
Mengapa engkau begitu tergesa-gesa untuk menguap
Pagi masih sangat panjang kau tahu?
Jangan pergi!
Jangan menghilang!
Jangan tinggalkan aku!
Embun pagi yang ada di sana
Yang tergantung di pucuk-pucuk dedaunan
Yang berbaring mengantuk di atas tanah lembab akibat pagi
Yang duduk menunggu di atas pagar-pagar kayu
Yang menyelinap diam-diam di antara mimpi
Hey embun, kemarilah sini
Jangan pergi dulu
Pagi masih sangat panjang kau tahu?
Masih banyak yang belum engkau saksikan
Tahu goreng buatan ibu masih belum matang
Bubur buatan nenek hampir jadi sebentar lagi
Ayah masih belum pulang dari laut dengan ikan cakalang
Adik masih tertidur lelap di kamarnya yang berantakan
Embun pagi yang ada di sana
Masih banyak yang belum engkau saksikan
Keindahan pagi yang sederhana ini
Jadi, jangan menguap dulu ya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H