Bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan di suatu daerah/wilayah atau digunakan dalam kehidupan sehari-hari.Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari dua pertiga lautan dan sepertiga daratan.Negara Indonesia juga merupakan negara Menjadi negara terbesar ke 7 di dunia, Indonesia adalah rumah bagi banyak suku, ras, golongan, agama, bahasa daerah, dan lain sebagainya.
Indonesia juga memiliki 38 provinsi yang terdiri dari sabang sampai Merauke di setiap daerah memiliki bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari hari yang biasa disebut dengan bahasa daerah. Bahasa daerah ini menjadi ciri khas daerah tersebut dan yang membedakannya dengan daerah lain.
Di era globalisasi saat ini, penggunaan dan penerapan bahasa daerah mulai menurun khususnya dikalangan pelajar, antara lain karena adanya pengaruh baru bahasa asing dari luar negeri, contohnya seperti bahasa Korea, bahasa Jepang, bahasa China dan lain-lain. Kemunculan bahasa-bahasa tersebut disebabkan oleh pengaruh perkembangan teknologi seperti telepon seluler.Misalnya saja saat ini banyak anak muda khususnya pelajar yang mulai gemar menonton video K-POP.
Tidak hanya itu, generasi muda khususnya pelajar juga ingin bisa berbicara menggunakan bahasa tersebut. Oleh karena itu, banyak generasi muda yang mulai mempelajari bahasa ini, dan penggunaan bahasa daerah semakin berkurang.Misalnya saja dalam penggunaan bahasa Jawa. Bahasa Jawa sendiri memiliki 2 bagian yaitu bahasa ngoko yang terdiri dari ngoko lugu dan ngoko alus dan bahasa krama yang terdiri dari krama lugu dan krama alus. Di zaman modern ini, penggunaan bahasa daerah di kalangan pelajar sudah mulai menurun , Salah satunya dibuktikan dengan beberapa guru yang menanyakan kepada siswanya tentang pengubahan bahasa Jawa dari ngoko lugu ke krama alus.
Faktor penyebab lunturnya penggunaan bahasa daerah antara lain adalah migrasi. Maksudnya jika ada orang migrasi dari satu tempat ke tempat lain dalam berbicara dengan orang baru pasti menggunakan bahasa Indonesia dan lama kelamaan bahasa tersebut menjadi bahasa kesehariannya dan bahasa-bahasa daerah yang ada di daerah tersebut sebelum migrasi sudah memudar, bahkan ada yang dilatih bahasa Indonesia sejak dini, yaitu ketika mereka datang ke sekolah dan anak-anak mereka mendapat pelajaran bahasa daerah.
tersebut sulit untuk mempelajarinya, terdapat orang tua yang berbeda suku daerah sehingga lebih banyak memakai Bahasa Indonesia untuk Bahasa sehari harinya.selain itu ada juga yang mendapat pengaruh dari perkembangan teknologi contonya saja dalam pengguna HP.
Banyak generasi muda yang kini mulai gemar menonton film drama Korea, sehingga kegiatan ini dipastikan akan menimbulkan ketertarikan untuk belajar dan menggunakan bahasa tersebut, meskipun hanya kata-kata dasar saja. Sehingga dalam menggunakan dan juga mempelajari bahasa daerah menjadi berkurang dan jika hal tersebut menjadi kebiasaan maka lama-kelamaan bahasa daerah akan luntur.
Apakah lunturnya penggunaan bahasa daerah memiliki dampak? kejadian ini membuat dampak positif seperti membuka pandangan baru dan meningkatkan toleransi terhadap budaya lain. Namun pengaruh budaya asing juga membawa dampak negatif, seperti hilangnya nilai-nilai tradisional dan identitas budaya lokal. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang tepat dalam memanfaatkan pengaruh budaya luar sehingga dapat meningkatkan kesadaran kalangan muda tanpa mengorbankan identitas budaya lokal. Dengan membahas kejadian yang sedang terjadi.
Fenomena budaya yang sedang terjadi di kalangan muda di Indonesia, mereka cenderung meniru dan mengadopsi budaya luar secara berlebihan. Hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan, seperti mengapa generasi muda meniru budaya asing, apakah hal tersebut merupakan ancaman bagi budaya lokal, dan bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut?
Apa yang harus dilakukan agar bahasa daerah bisa disukai oleh kalangan milenial? Bahasa daerah kini sedikit digunakan dan dikenal dalam kehidupan sehari-hari.Untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya gerakan generasi muda yang akan menjaga bahasa daerah sebagai penerus bangsa.
- Membentuk komunitas belajar bahasa daerah
Generasi muda yang menguasai bahasa daerah tertentu dapat mendorong orang-orang yang memiliki keterampilan serupa untuk berkolaborasi dan membentuk komunitas sebagai wadah pembelajaran bahasa daerah.Masih sangat jarang komunitas pemuda yang aktif di bidang kebudayaan.Memang benar, komunitas berbasis budaya memiliki banyak peluang untuk membangkitkan dan mengembangkan.
- Semangat untuk mau mempelajari bahasa daerah
Cara yang paling penting adalah dengan belajar sendiri bahasa daerah secara langsung. Jika menaruh semangat yang kuat untuk belajar bahasa daerah, maka akan lebih mudah pula dalam tujuan melestarikannya. Karena lebih baik mengetahui dan memahami bahasa daerah anda.
- Membuat karya dan teks dalam bahasa daerah
mengembangkan minat kamu dengan membuat tulisan-tulisan berbahasa daerah. Terlebih lagi, membuat tulisan berbahasa daerah yang mengangkat tema-tema kebudayaan lokal yang sama. Tentu saja hal ini bisa menjadi penyeimbang untuk membuat bahasa daerah dan nilai-nilai budaya yang dikandungnya kembali populer.
- Membuat video tutorial belajar bahasa daerah
Membuat video kreatif untuk mengajarkan tutorial bahasa daerah dan membagikannya ke media sosial.Oleh karena itu, melestarikan bahasa daerah bukan lagi hal yang sulit. Padahal, dengan perkembangan teknologi saat ini, hal tersebut mungkin menjadi lebih mudah.
- Membiasakan diri berbahasa daerah dalam pergaulan sehari-hari
Kita bisa berbahasa jika terbiasa dalam menuturkannya. Melestarikan bahasa daerah agar bisa dikenal luas oleh semua kalangan masyarakat memang merupakan tujuan yang baik. Namun, paling masuk akal adalah membiasakan diri terlebih dahulu. Coba terapkan dan latih kemampuan berbahasa daerah dalam obrolan sehari-hari, pergaulan dengan teman atau di lingkungan sekolah.
- Meningkatkan literasi sejak dini
Keterampilan literasi di sini merujuk pada keterampilan yang memudahkan siswa membaca dan menulis dengan menggunakan metode pembelajaran bahasa daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H