Lihat ke Halaman Asli

E.Dikara Dh Djawas

Pendidik Musik

Musik Kontemporer dan Komposer Slamet Abdul Sjukur

Diperbarui: 5 November 2024   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Musik kontemporer di Indonesia  memiliki  kekhasannya masing- masing. Kekhasan ini salah satunya tedapat dalam diri masing- masing komposer. Yakni  kekhasannya terletak dalam kesadaran kelompok atau gotong royong para musisi yang memainkan karya tersebut.

Dalam telinga orang Barat khususnya yang berorientasi pada aliran Wina II, yaitu Schoenberg, Berg, Webern dan komponis- komponis yang mengembangkan aliran musik ini, beranggapan bahwa  kebanyakan komposisi musik kontemporer di Indonesia, dirasa sederhana, improvisatif dan bahkan seperti "main-main".

Arti kata "main- main disini dalam arti positif justru merupakan metode tertentu untuk mentransfer kesadaran kolektif pada suatu konsep karya seni yang lebih otonom. Dalam hal ini bentuk musikal pada saat pementasan seni terjadi karena adanya proses interaksi antar musisi. Hal ini biasanya tidak bisa dipelajari dari notasi partitur.

Salah satu komponis kontemporer Indonesia yang terkenal  ialah Slamet Abdul Sjukur, dengan karyanya Ji-La La ji, Jawara dan Tatabuhan sungut. Dia merupakan pencetus konsep "minimax" artinya usaha (atau syarat) minimal, dengan efek yang paling maksimal setelah pengolahan materi/ karya oleh Slamet. Yang kedua adalah konsep "minimalisme" yang masih berhubungan dengan unsur yang pertama yaitu "minimax". Yang ketiga ialah unsur yang bersifat teknis.

Dieter Mack

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline