Lihat ke Halaman Asli

Pengembangan Bahasa pada Anak Usia Dini

Diperbarui: 7 April 2024   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi,dapat digunakan untuk berfikir mengekspresikan perasaan dan melalui Bahasa dapat menerima pikiran dan perasaa orang lain. Perkembangan Bahasa dimulai sejak bayi dan mengandalkan perannya pada pengalaman, penguasaan, dan pertumbuhan Bahasa. pengembangan Bahasa bertujuan agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya. Perkembangan bahasa anak usia dini merupakan salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang di ekspresikan melalukan pemikiran lalu menggunakan kata kata yang menandai meningkatnya kemampuan dan kreatifitas anak. yang seharusnya tidak luput juga dari pengawasan dan perhatian para pendidik pada umumnya dan juga para orang tua. Perkembangan Bahasa anak harus sering dilatih dan juga pengalaman, pengalaman dan kebiasaan didalam beradaptasi dengan lingkungannya. Perkembangan Bahasa anak bersifat hirarki dimana kemampuan yang satu tuntas maka akan menyambung dengan kemampuan berikutnya 

Konteks pengembangan Bahasa meliputi: mendengar, berbicara,membaca dan menulis. Dalam perekembangan Bahasa guru harus dapat memilih strategi dan metode yang bervariasi. Kegiatan kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan Bahasa adalah kegiatan yang dapat menstimulasi kemampuan berbicara, menulis, dan mendengar. Salah satu contoh adalah metode bercerita yang paling sering digunakan oleh guru. Cerita yang di bawakan harus menarik tujuan nya supaya menarik perhstisn anak tersebut.

Teori perkembangan Bahasa AUD 

Teori perkembangan bahasa anak usia dini menurut para ahli, bahasa merupakan bagian penting dalam kehidupan. Dengan adanya bahasa, satu individu dengan individu lain akan saling terhubungkan melalui proses berbahasa.

Badudu (1989) mendefinisikan bahasa sebagai alat penghubung atau komunikasi antar anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya. Sementara Bromley (1992) menjelaskan bahwa bahasa adalah sistem simbol yang teratur untuk mentrasfer berbagai ide maupun informasi yang terdiri dari simbol-simbol visual maupun verbal. Pengembangan keterampilan berbahasa pada anak usia dini mencangkup empat aspek, yaitu: BERBICARA, MENYIMAK, MEMBACA, DAN MENULIS.

TEORI NATIVISME

 Teori ini menjelaskan bahwa tidak dapat keterkaitan antara kemampuan intelegensi dan pengalaman pribadi anak. Meskipun pengetahuan yang ada didalam diri anak tidak mendapatkan banyak rangsangan, anak akan tetap dapat mempelajarinya. Anak tidak tidak sekedar meniru Bahasa yang dia dengarkan, tapi dia mampu menarik kesimpulan dari pola yang ada. Hal ini dikarenakan anak memiliki alat penguasaan Bahasa dan mampu mendeteksi kategori Bahasa tertentu 

 TEORI BEHAVIORISTIK 

Teori ini lebih mengedepankan peran perlakuan lingkungan setelah anak dilahirkan. Ketika dilahirkan anak tidak memiliki kemampuan apapun. Belajar Bahasa harus dengan pengkondisian lingkungan, proses imitasi dan diberikan penguatan. Dengan demikian, pengkondisian lingkungan menjadi sebuah factor yang sangat kritis karena lingkunganlah yang perlu memberikan stimulus dan konsejuensi atau hasil yang didapatkan 

 TEORI KONTRUKTIVISME 

Teori ini memandang bahwa Ketika anak mempelajari Bahasa terdapat banyak factor yang mempengaruhi, diantaranya peran aktif anak terhadap liingkunganm cara anak memperoses suatu informasi dan menyimpulkan struktur Bahasa memlalui interaksi dengan orang lain maka pengetahuan nilai dan sikap anak akan berkembang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline