Lihat ke Halaman Asli

Life After Break Up

Diperbarui: 7 Februari 2024   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Hai frens, hari ini kita akan bahas gimana sih rasanya life after break up, pasti berat ya? Tidak bisa dipungkiri bahwa berpisah dengan seseorang yang kita sayangi tidak mudah. Banyak kebiasaan-kebiasaan yang sudah memprogram otak kita untuk selalu dilakukan bersama. Salah satu contohnya adalah ketika kita melewati sudut kota yang ramai, perempatan lampu merah, kedai es krim kesukaan, halte busway, mie ayam favorit dan lain sebagainya.  Apakah kita bisa langsung dengan mudahnya menghapus kenangan itu? Saya rasa tidak. 

Kamu tentunya akan mengalami hari-hari berat, adaptasi baru, kebiasaan lama yang hilang, notifikasi itu kini sudah menjadi asing dan tidak kamu kenali. Hal itu tidak mudah, tapi kamu juga harus ingat bahwa di dunia ini bukan hanya kamu yang sedang mengalami patah hati, bukan hanya kamu yang sedang menderita, bukan hanya kamu yang sedang berusaha untuk bangkit dari patah hati, perhatikan ke luar jendelamu. Bahkan ketika kamu sedang terpuruk, dunia tetap berjalan dan seolah tidak terjadi apa-apa. 

Tetap bertahan hidup ya? Jangan lupa kembalilah berserah kepada pencipta-Mu. Tanpa kamu sadari, kamu sudah berlari menjauh dari-Nya. Kamu sudah meluakan bahwasanya tidak akan ada yang benar-benar tinggal kecuali Dia. Mohon ampun pada-Nya, mohon ampun bahwa selama ini kau mencari percaya dan termakan dengan rayuan cinta. Padahal cinta yang tulus hanya cinta dari penciptamu.  Cinta-Nya begitu sempurna, apa kau tidak bisa merasakan itu semua? 

Kamu tidak perlu terburu-buru untuk melupakan kejadian itu, tidak perlu memaksa dirimu untuk melupakan semua kenangan-kenangan itu. Biarlah, biarlah memori itu terus berputar dikepalamu, biarlah memori itu mengingatkanmu tentang dia, biarlah sudut-sudut kota itu dipenuhi dengan tawamu yang sedang diterpa hujan saat perjalanan akan pulang. Biarlah, biarlah rasa sakit itu menggerogoti dirimu sampai ia puas, sampai kamu mati rasa dan tidak pernah merasakan apa-apa lagi saat mengingat moment itu. 

Maafkan, maafkanlah dia yang sudah menyakiti hatimu, itu tidak mudah dan tidak akan pernah mudah, tapi aku tahu bahwa kamu mampu. Aku tahu kamu bisa melakukannya. Hidup kita akan lebih lapang ketika kita mudah memaafkan, bukan? Lepaskan semua rasa sakit itu bersamaan dengan kamu memaafkannya. Bersamaan dengan kamu menerima bahwa kisah yang sudah kamu rajut harus usai begitu saja. Percayalah suatu hari nanti akan ada kabar baik yang entah dari mana datangnya. 

Tolong sayangi dirimu sendiri, kamu tentu saja boleh bersedih, boleh menangis, tapi ingatlah jangan terlalu berlarut dalam kesedihan. Jangan terlalu hanyut pada perasaan menyakitkan itu, berjanjilah suatu hari nanti kau akan bangkit dan bertumbuh menjad pribadi yang mengagumkan, berjanjilah pada dirimu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline