Lihat ke Halaman Asli

Dikaa

pelajar

Sejarah Masjid Jami' PITI Muhammad Cheng Hoo Purbalingga

Diperbarui: 13 September 2024   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar : dokumen pribadi

Berikut merupakan sekilas informasi dari Masjid Cheng Hoo di Purbalingga.

A. Asal Usul

Pada tahun 2003 masyarakat setempat mulai membentuk panitia dalam pembangunan masjid. Salah satu panitia merupakan seorang mualaf yang berasal/berketurunan tionghoa bernama Herry Wakong dan beliau bercita-cita ingin membuat masjid yang berbentuk mirip seperti tempat ibadah orang konghuchu yaitu klenteng.

Pada awalnya masjid ini direncanakan untuk dinamakan Masjid Jami' An-Naba Tansibi sebelum nama yang sekarang yaitu Masjid Jami' PITI Muhammad Cheng Hoo, Jami' yang berarti Masjid dalam bahasa Arab, PITI merupakan singkatan dari Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) didirikan di Jakarta, pada tanggal 14 April 1961, antara lain oleh Abdul Karim Oei Tjeng Hien, Abdusomad Yap A Siong dan Kho Goan Tjin, Ahmad Tanoesoedibjo, Muhammad adalah salah satu nama yang diambil dari seseorang pendonatur masjid, dan Cheng Hoo atau nama lainnya Zheng He adalah seorang laksamana, penjelajah, diplomat, dan kasim istana pada masa Dinasti Ming. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh muslim yang berperan dalam penyebaran agama Islam di Nusantara.

Berikut beberapa hal yang diketahui tentang Cheng Ho:

  • Nama aslinya adalah Ma He, berasal dari provinsi Yunnan.  
  • Ia ditangkap dan dijadikan kasim ketika pasukan Ming menaklukkan Yunnan.  
  • Kaisar Yongle mengadopsi nama keluarga Zheng untuknya.  
  • Ia memimpin armada besarnya untuk menjelajahi lebih dari 30 negara.  
  • Ia pernah singgah di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Semarang, Palembang, dan beberapa daerah di Jawa Timur.  
  • Ia diyakini turut menyebarkan agama Islam di nusantara.  
  • Namanya diabadikan sebagai nama sejumlah masjid, seperti di Surabaya, Palembang, Malang, Semarang, Batam, Purbalingga, Banyuwangi, Gowa, Kutai, Samarinda, dan Jambi.  

Singkat Cerita pada tahun 2006 pembangunan masjid sempat berhenti selama 2 tahun, akhirnya kembali dilanjutkan pada tahun 2008 pengumpulan kembali panitia dan penyebaran proposal beserta donatur Dan seperti yang tadi dijelaskan ada salah satu donatur bernama Muhammad Aksan Juned berasal dari Pekalongan yang nama Muhammad nya dijadikan nama masjid ini. Pada tahun 2010 bulan oktober pembangunan masjid dilanjukan kembali. Pembangunan masjid selesai pada tahun 2011 bulan juni dan diresmikan pada tahun 2011 bulan july tanggal 5.

B. KEUNIKAN Masjid Cheng Hoo Purbalingga

Keunikan dari Masjid Cheng Hoo yaitu Masjid Cheng Hoo memiliki desain yang berbeda dari masjid pada umumnya. Dominasi warna merah, khas bangunan Tionghoa, menghiasi masjid ini. Bentuk atapnya pun bertingkat dan melengkung, menyerupai pagoda. Perpaduan gaya Tionghoa dan Islam juga terlihat dalam interior masjid.

1. Arsiteknya yang mirip Klenteng

Perpaduan gaya Tionghoa dan Islam juga terlihat dalam interior masjid yang membuatnya menjadi keunikan tersendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline