Lihat ke Halaman Asli

Penyakit Ini Kemungkinan Muncul Saat Mudik

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14055859471134175032

[caption id="attachment_315763" align="alignnone" width="500" caption="Shutterstock"][/caption]

Selama perjalanan mudik waspadai lah datangnya penyakit. Sebab kondisi lelah ketika di perjalanan memudahkan berbagai penyakit masuk ke dalam tubuh.

Ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Ari Fahrial Syam mengatakan ada tiga jenis penyakit yang harus diwaspadai saat mudik. Ketiga penyakit itu sewaktu-waktu dapat menyerang pemudik ketika di perjalanan.

Pertama penyakit kronis dan kambuhan. Penyakit itu merupakan penyakit yang memang telah diderita pengemudi sejak lama. Misalnya kencing manis, hipertensi, asam urat, asma, dan kolesterol tinggi.

Menurutnya penyakit tersebut bisa kambuh selama mudik karena makan tidak teratur. Ia menyarankan keapda pemudik yang mengidap penyakit demikian agar hati-hati dalam memilih makanan. Selain itu mereka harus mempersiapkan obat tertentu sebelum memulai perjalanan mudik.

Kedua penyakit diakibatkan lelah. Penyakit ini muncul karena pengemudi mengalami kelelahan sehingga daya tahan tubuh berkurang. Gejala yang diderita biasanya inspeksi saluran pernapasan, diare, tifus, batuk, dan pilek.

Ia menyarankan kepada para pemudik agar memiliki waktu istrihat yang cukup sebelum melakukan perjalanan mudik. Persiapkan obat-obatan seperti obat sakit kepala, diare, batuk, dan lainnya. Begitu di perjalanan sempatkanlah beristirahat minimal empat jam.

Ketiga penyakit trauma. Dr Ali Syam menjelaskan penyakit trauma muncul karena pemudik pernah mengalami kecelakaan di jalan. “Misalnya pernah jatuh di tanjakan,” katanya seperti diwartakan Geotimes.co.id.

Trauma ini dapat muncul kembali kalau si pemudik berada dalam kondisi kelelahan. Maka diperlukan kondisi fit sebelum melakukan perjanan mudik dan jangan memaksakan jika memang lelah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline