Lihat ke Halaman Asli

Dinda Friana

Tourism Student

"Dabang" Tradisi Turun Temurun Suku Dampelas

Diperbarui: 17 Oktober 2019   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi

Dampelas merupakan salah satu dari 24 suku yang ada di Sulawesi tengah, tepatnya di Kecamatan Dampelas, kabupaten Donggala. Jika kita membahas lebih dalam tentunya sangat banyak sekali tradisi atau budaya suku Dampelas. Kali ini saya akan membahas tentang tradisi Dabang yang merupakan kebiasaan masyarakat suku Dampelas sejak dahulu sampai sekarang.

Menurut salah seorang sesepuh Dampelas  dahulu pernah lahir buaya kembar di danau Dampelas, kembarannya disebut-sebut sebagai dabang. Konon Dabang ini merupakan garis keturunan dari kembaran buaya tersebut, tapi bukan keturunan buaya. Sampai saat ini tradisi Dabang masih dipertahankan. menurut Om Bora dimanapun seseorang itu (berdarah Dampelas asli) pergi, sejauh apapun, kalau memang dia bergaris keturunan Dabang dia pasti akan kembali ke Tanah Dampelas dan melaksanakan ritual tersebut. 

Sebelum melaksanakan ritual ini harus membaca kalimat-kalimat Allah terlebih dahulu untuk meminta kemudahan ataupun kesembuhan untuk si penderita penyakit atau masalah tertentu. Setelah ritual selesai, makanan yang dibentuk buaya itu bisa dimakan. Dabang bisa dilakukan apabila seseorang mengalami masalah tertentu atau penyakit yang memang sudah tidak ada jalan lain untuk menyelesaikannya, biasanya untuk mengetahui apakah harus dilaksanakan tradisi Dabang atau tidak harus di lakukan 'Tahiyao' terlebih dahulu.

Tahiyao merupakan cara meminta petunjuk melalui Al-Qur'an, dan hanya dilakukan oleh orang tertentu saja. Dalam ritualnya Dabang di bentuk menyerupai Buaya yang dibentuk dari beras ketan atau nasi, jarinya menggunakan pisang,telur, ada 1 ekor ayam bakar utuh yang sudah dibersihkan diletakkan dibagian atas nasi berbentuk buaya. sebagai pelengkapnya ada tembako (rokok jaman dulu) , daun sirih, dll.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline