Lihat ke Halaman Asli

Hidup Bersahabat dengan Asam Urat

Diperbarui: 26 Juli 2017   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Selamat siang sahabat kompasiana, masih tetap semangat tentunya di hari senin minggu terakhir bulan juni ini. Tidak terasa hanya sekitar 10 hari lagi kita akan merayakan hari raya idul fitri dan melakukan ritual tahunan yaitu mudik.

Saya kebetulan sekarang sedang berada di Bandung dan akan berencana pulang ke Bandar Lampung masih kebingungan menentukan tanggal yang tepat untuk pulang kampung karena tidak ingin terjebak arus mudik yang padat melalui jalur darat, semoga kita semua dapat berkumpul kembali dengan keluarga yang ada di kampung halaman. Saya teringat pesan ketika membuka website perum Damri yang berbunyi "Lebih baik tidak berangkat daripada tidak pernah sampai." ini berarti kita sangat harus bijaksana dalam menentukan kendaraan dan menyiapkan diri untuk mudik lebaran 2016 ini.

Oke kali ini saya akan berbagi info seputar penyakit sejuta umat yang dikenal dengan penyakit Asam Urat. Ayah saya di bandar lampung yang berusia 48 tahun sering mengalami keluhan rasa sakit yang sering dialaminya ketika menjelang tidur di malam hari seperti rasa nyeri dan kesemutan pada jari tangan dan pada jari kaki namun tidak begitu intens belakangan ini. Akhirnya setelah menelepon ayah saya dan mendengar keluhannya saya mencoba mencari informasi apakah penyakit yang dialami oleh ayah saya.

Dengan kemajuan internet Indonesia yang semakin cepat sekarang dan dibantu oleh mbah Google akhirnya saya mencoba meminta petunjuk (kayak dukun aja). Saya ketikkan kata "nyeri persendian" dan muncul beberapa referensi yang dapat menyebabkan hal tersebut yaitu asam urat atau rematik, setelah itu saya coba ketik kata "perbedaan asam urat dan rematik" dan disitu dijelaskan bahwa asam urat disebabkan akibat mengkonsumsi makanan yang tinggi purin dan menjadi zat asam urat dalam tubuh yang tidak mampu dibuang ginjal dan akhirnya mengalir di dalam darah lalu menumpuk dan mengkristal pada area persendian yang menyebabkan rasa sakit. Sedangkan rematik adalah kondisi tubuh yang mengalami kekurangan zat kalsium atau tubuh tidak mampu menyerap kalsium dengan baik sehingga kalsium tertumpuk di persendian yang dikenal dengan istilah pengapuran.

Gejala yang dimiliki kedua penyakit ini hampir sama sehingga sedikit sulit membedakannya, lalu saya coba tanyakan kepada ayah saya apakah ketika mengalami serangan rasa nyeri tersebut sehabis mengkonsumsi makanan tertentu. Ayah saya yang gemar makan seafood mengatakan setelah makan kerang darah yang dibeli dipasar oleh ibu saya dan direbus untuk dimakan sering menimbulkan keluhan tersebut. Nah atas dasar inilah saya menyimpulkan seafood merupakan sumber purin tinggi yang dapat menyebabkan kadar asam urat dalam tubuh meningkat dan ayah saya terkena penyakit asam urat.

Setelah mengetahui kondisi yang dialami maka saya coba ketikkan kata "cara mengobati asam urat", disitu muncul banyak sekali artikel yang membahas pengobatan penyakit ini dan salah satunya yang saya sukai adalah pengobatan yang bersifat alami non kimia yaitu dengan menggunakan tanaman obat (herbal) yang memiliki kemampuan farmakologis untuk menetralkan kadar asam urat dalam tubuh, berikut beberapa tanaman yang saya coba rekomendasikan ke ayah saya:

Tanaman Keladi Tikus
Dikenal dengan nama latin Typhonium Flagelliforme yang merupakan famili tanaman talas. Tumbuhan daunnya berbentuk bulat dengan bagian ujungnya melancip seperti jantung. Tumbuhan ini berwarna hijau segar dan pada bagian umbinya berbentuk bulat lonjong. Di pulau Jawa, tumbuhan keladi tikus ini juga seringkali di temui baik di dataran rendah maupun tinggi. Namun tahukah anda, bahwa tumbuhan keladi tikus ini mempunyai khasiat dan manfaat yang melimpah untuk kesehatan tubuh, seperti untuk membantu mengobati beragam macam penyakit. Salah satunya ialah untuk mengobati penyakit asam urat, sebab tumbuhan keladi tikus ini mengandung senyawa polifenol dan senyawa aktif yang bertugas untuk mencegah pembentukan kristal asam urat yang menumpuk di bagian persendian. Dengan begitu, tumbuhan keladi tikus ini sangat efektif untuk dikonsumsi pengidap asam urat. Untuk mengambil khasiat dari keladi tikus ini, anda dapat mengkonsumsinya dalam bentuk ekstrak yang sudah dijadikan obat herbal atau dengan mengkonsumsi air rebusannya yang di buat sendiri di rumah.

Daun Kumis Kucing
Nama latin dari kumis kucing ialah Orthosiphon Aristatus yang tergolong dalam famili celeryi yang banyak di temui di negara Indonesia. Di dalam tumbuhan kumis kucing ini terdapat banyak sekali kandungan senyawa berkhasiat seperti sapofonin, glikosida, saponin, zat samak, sinensetin, orthosiphonin, mionosito dan juga mineral seperti kalium. Sifat dari zat tersebut adalah menghancurkan kristal kristal asam urat yang bersarang di persendian maupun di dalam ginjal (batu ginjal). Selain itu, tumbuhan kumis kucing ini juga mempunyai sifat diuretik efektif untuk membuang kelebihan kadar asam urat di dalam tubuh melalui urin. Sehingga daun kumis kucing ini sangat efektif sebagai obat alami untuk menyembuhkan asam urat.

Daun Salam
Daun salam ini dikenal sebagai salah satu bumbu masakan, tapi tahukah anda bahwa daun salam juga dapat dijadikan obat tradisional yang telah dikenal dari dulu, tapi memang tidak sepopuler seperti tanaman obat tradisional lainnya. Di dalam daun salam ini terkandung senyawa aktif flavonoid, minyak atsiri dan juga tannin yang efektif untuk mencegah terjadinya pengkristalan zat asam urat di persendian dan di dalam ginjal.

Melakukan pengobatan dengan herbal ini tentu butuh proses dan rutinitas untuk meminumnya, sampai saat keluhan asam urat yang dirasakan oleh ayah saya memang masih terasa namun tidak bertambah parah setelah mengkonsumsi kurang lebih 3 minggu, semoga dengan meminum secara rutin kita dapat hidup lebih bersahabat dengan asam urat yang sering menyerang orang yang berumur di atas 40 tahun dan tidak akan mengganggu aktivitas sehari hari.

Salam sehat selalu...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline