Seperti yang telah ditulis dalam tulisan saya yang ke 129 (Ketuhanan Dalam Islam). Kita ketahui bahwa alam semesta itu diciptakan dari tidak ada menjadi ada dan bersumber dari yang telah ada sebelumnya, yaitu Tuhan. Alam semesta berasal dari "sehelai rambut" Tuhan.
Alam semesta memiliki permulaan, namun bahan dasar permulaan alam semesta adalah bagian dari wujud Tuhan Yang Kekal. Jadi disini dapat dikatakan bahwa alam semesta itu "kekal" sebab berasal dari wujud yang kekal . Ada "ketersambungan nasab" antara alam semesta dengan Tuhan jika dilihat dari esensi bahan dasar alam semesta tersebut.
Alam semesta juga dikatakan "tidak kekal", sebab wujud alam semesta yang berasal dari "sehelai rambut" Tuhan merupakan sesuatu wujud bentuk yang baru yang berbeda dengan wujud Tuhan.
"Sehelai rambut" Tuhan, bahan dasar penciptaan semesta, membawa "DNA" Sifat Sifat Tuhan yang melekat pada semesta.
Perumpamaan tentang "sehelai rambut" Tuhan saya ambil dari pemikiran yang didasarkan pada Surat Al Jatsiyah ayat 4 : "Pada penciptaan dirimu dan makhluk bergerak yang ditebarkan-Nya terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang meyakini."
Kalimat "Pada penciptaan dirimu" dimaknai sebagai wujud fisik diri kita, dimana terdapat rambut yang dapat terlepas / dilepas yang mengandung data informasi tentang diri kita, namun wujudnya berbeda dengan kita.
Wallahu'alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H