Lihat ke Halaman Asli

Iwan

Ketua RW periode 2016 - 2026

Snouck Hurgronje (Tulisan ke 119)

Diperbarui: 17 September 2024   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Snouck Hurgronje dalam seluruh analisanya tentang agama Islam, berkesimpulan : " Bukannya Al Qur'an dan Hadis yang memberikan pengertian tentang Islam kepada kita, akan tetapi kitab kitab hukum dan teologi yang telah ada sejak abad ke 3 Hijriyah."

Snouck Hurgronje dianggap musuh bagi agama Islam, sebab lewat nasihat nasihat beliau kepada pemerintah kolonial Belanda yang kemudian memiliki kemampuan untuk menaklukkan kerajaan kerajaan Islam di Nusantara.

Sekarang mari kita "berteman" dengan beliau dan mencoba melakukan analisa perkataan Snouck Hurgronje.

Takdir Allah telah tertulis lebih dahulu sebelum semesta mewujud yang ditulis oleh Al Qalam di Lauh Mahfudz dalam pola ruang yang berisi persilangan garis yang saling berhubungan, membentuk ruang gerak bagi kehidupan mahluk.

https://www.kompasiana.com/digul/65e19f7a1470936100495df4/teologi-islam-milenial-tulisan-kedua

Ketika takdir Allah dipahami sebagai sebuah ruang yang berisi seluruh semesta, maka manusia dengan keterbatasannya hanyalah mahluk yang sedikit demi sedikit mampu mencapai pemahaman akan keluasan ruang tersebut.

Namun ada seorang manusia yang telah mencapai titik NUN, yaitu titik pertama yang ditulis Al Qalam di Lauh Mahfudz yang merupakan titik dengan nilai tertinggi di alam semesta. Dialah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, hingga Allah dan para Malaikat bersholawat kepada beliau sebagai tanda penghargaan dari pencapaian maksimal atas ilmu Allah yang tertulis di bawah Arsy'.

https://www.kompasiana.com/digul/65feded6de948f361268f4f2/teologi-islam-milenial-nun-tulisan-kelimapuluh

Kembali kepada pernyataan Snouck Hurgronje, bahwa :"Bukannya Al Qur'an dan Hadis yang memberikan pengertian tentang Islam kepada kita, akan tetapi kitab kitab hukum dan teologi yang telah ada sejak abad ke 3 Hijriyah." Disini dapat kita lihat bahwa telah terbentuk pola pola kecil di dalam pola semesta yang seharusnya hingga Snouck Hurgronje mampu memetakan pola teologi apa yang digunakan kaum Muslimin pada saat itu.

Snouck Hurgronje lebih paham tentang pola ruang dalam ajaran Islam hingga dengan mudah menaklukkan pola pola teologi yang lebih kecil dari pola ruang semesta yang seharusnya terbentuk. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline