"Alam Semesta tak mampu mencapai kondisi yang Simetris. Sebab alam semesta berada dalam sebuah ruang yang dindingnya tidak simetris yang menyebabkan alam semesta terus "bergelombang", terus bergerak, memadat - mengembang, yang bergerak dari titik terakhir tulisan Al Qalam meniti jalan sejarahnya, hingga saatnya nanti "memadat" dalam sebuah titik awal tulisan Al Qalam."
Kesimpulan diatas menggambarkan sebuah proses gerak alam semesta sejak Allah menciptakan Arsy' yang merupakan sebuah batas antara wujud Allah dan wujud mahluk. Kemudian Allah menciptakan Al Qalam dan memerintahkan Al Qalam menulis seluruh ketentuan yang berlaku di bawah cangkang Arsy'.
Analogi dari ketentuan Allah adalah bangunan Ka'bah yang dindingnya tidak simetris (bukan saja sebab adanya bidang lengkung pada dinding Hijir Ismail, juga sebab panjang setiap dinding lurus juga bereda beda) yang membentuk gelombang gerak bagi semesta yang menciptakan sebuah relativitas.
Dinding semesta ,Arsy' , adalah hal yang absolut, tidak berubah, namun tidak simetris, menciptakan gelombang gerak alam semesta.
Wallahu'alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H