Lihat ke Halaman Asli

Iwan

Ketua RW periode 2016 - 2026

Tinta Al Qalam (Tulisan Ke 86)

Diperbarui: 23 Oktober 2024   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dari konsep penciptaan semesta yang saya pahami bahwa :

  •  semesta memiliki "cangkang" terluar yaitu Arsy" yang menjadi batas antara Allah dan mahluk. 
  • semesta tercipta begitu terarah sebab mengikuti pola tulisan Al Qalam di Lauh Mahfudz.

Semesta ini dipenuhi oleh "tinta Al Qalam yang telah mengering", seluruh isi semesta merupakan wujud dari "arahan" tinta Al Qalam.

Tinta Al Qalam adalah cahaya, maka semesta ini berisi cahaya.

Jika alam semesta yang dipenuhi tinta Al Qalam yang merupakan cahaya terlihat gelap, itu sebab tidak adanya rangsangan kepada cahaya tersebut untuk menampakkan terang .

Seperti sebuah benda yang memiliki medan magnet yang diletakkan pada tumpukan serbuk besi, maka serbuk besi tersebut akan tertarik menuju pusat medan magnet tersebut. Banyaknya serbuk besi yang tertarik tergantung kekuatan medan magnet yaang menarik serbuk besi tersebut. 

jika sebuah bintang mampu merangsang cahaya untuk menampakkan terang, berarti bintang tersebut memiliki kekuatan tertentu untuk membuat cahaya menampakkan terang dan kekuatan setiap bintang berbeda beda.

Lubang hitam adalah tempat terpadatkannya cahaya.

Wallahu'alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline