Penyatuan Jabariyah dan Qadariyah
Kita sering di buat bingung tentang adanya pernyataan bahwa semua sudah tertulis, namun diperintahkan untuk berdoa, berusaha, sabar, ikhlas, tawakal, ihsan dan perintah lainnya. Begitu banyak penjelasan yang kita terima, namun sepertinya lebih banyak "dilempar" untuk ikhlas.
Lewat pengamatan yang lebih detail pada wahyu yang diturunkan dan penjelasan dari Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam, kita menemukan sesuatu yang unik, yaitu bahwa kehendak / takdir Allah adalah sebuah ruang yang berisi persilangan garis yang saling berhubungan yang membentuk ruang gerak bagi adanya kehidupan yang analogi dari kehendak Allah tersebut adalah pola geometri bangunan Ka'bah (tulisan kedua saya).
Jabariyah (Predestination) - bahwa semua telah ditentukan.
Qadariyah (Freewill) - bahwa manusia memiliki kebebasan memilih.
Kedua hal yang tampak kontradiktif ini, memiliki dasar hukum yang kuat dalam Al Qur'an dan Hadits Nabi Shalallahu Alaihi Wasalam. Oleh karena itu, kedua hal ini harus mampu kita satukan dan pasti ada jalan keluarnya sebab keduanya bersumber pada kitab dan hadits yang sama.
Lalu pola geometri Al Qur'an menjelaskan semuanya
Al Qalam atas perintah Allah menulis Kehendak Nya yang analoginya adalah pola garis hitam, saling bersilangan yang dimaknai sebagai Qadha.
Lalu kemudian ketika kita menapaki garis hitam yang kita pilih, garis hitam yang kita pilih tersebut kemudian kita tandai menjadi berwarna merah yang dimaknai sebagai Qadar. Garis merah inilah yang dicatat Malaikat Raqib dan Atid yang nantinya catatan tersebut akan dibuka kelak di hari perhitungan.
Qadariyah terbentuk dari pola Jabariyah yang memberikan pilihan pilihan yaitu Jabariyah yang membentuk ruang dengan pola persilangan garis. Bukan Jabariyah yang berpola garis tunggal