Lihat ke Halaman Asli

Iwan

Ketua RW periode 2016 - 2026

Teologi Islam Milenial, Empirisme (Tulisan Ketiga Puluh Lima)

Diperbarui: 18 Maret 2024   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Empirisme

Dalam konsep Teologi Islam Milenial yang menggunakan analogi pola geometri bangunan Ka'bah yang merupakan analogi kehendak Allah, dimana kita dapat melihat pola persilangan garis yang saling berhubungan yang merupakan kehendak Allah yang sudah tertulis di Lauh Mahfudz. Tulisan yang lengkap, detail, menyeluruh dan tidak berubah sama sekali sejak pertama kali ditulis.

 

Dalam pemahaman tersebut, maka seluruh gerak semesta adalah SEJARAH, sebab semesta hanya berjalan atas apa yang telah tertulis dan manusia diberi hak untuk memilih jalan sejarah mana yang ingin manusia pilih.

Semesta ini terbentuk dari pengalaman perjalan yang telah semesta alami saat menelusuri tulisan Al Qalam di Lauh Mahfudz. Semesta sudah memiliki pengalaman lebih utuh hingga mampu berdiri secara seimbang.Semesta telah memahami empirisme sebelum manusia memahaminya.

Jika manusia menyatakan pengalaman adalah segalanya, dan berpijak pada pengalaman manusia yang terbatas,maka pengalaman manusia adalah sesuatu yang patut "ditertawakan" semesta. Apalagi ternyata penalaran yang bersifat rasional tidak diakui dalam pemahaman Empirisme manusia.

Wallahu'alam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline