Berserah Diri.
Dalam konsep Teologi Islam Milenial yang pembentukan kesadarannya lahir dari kesimpulan bahwa kehendak Allah yang ditulis Al Qalam di Lauh Mahfudz memiliki pola khusus yang dianalogikan sebagai pola struktur bangunan Ka'bah yang berisi persilangan garis yang saling berhubungan yang membentuk ruang gerak kehidupan kita. Maka kita menyadari begitu banyak kemungkinan yang akan kita hadapi.
Allah tidak membiarkan kita tersiksa atas segala benturan yang kita hadapi, sebab sebagaimana janji Allah ketika Adam turun dari surga ke Bumi, bahwa Allah akan memberikan petunjuk Nya agar manusia tidak Khawatir dan bersedih hati yang dapat kita simpulkan bahwa petunjuk yang diturunkan merupakan alat bantu bersikap dalam menghadapi segala tantangan.
Alat bantu bersikap yang diberikan Allah kepada kita berupa sabar, ikhlas, tawakal, ihsan, berdoa sambil berusaha, dsb merupakan alat bantu yang tidak dapat diperoleh lewat logika subjektif manusia jika manusia tidak menerima adanya kehidupan setelah kematian.
Ketika kita pahami kehendak Allah atas hidup kita, diberikan juga petunjuk dan alat bantu bersikap dan semua hal tersebut telah kita coba lakukan dengan baik, maka berserah dirilah kepada Allah, sebab begitu kita menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah, algoritma system kehendak Allah akan memberikan kelapangan hati untuk tidak khawatir dan bersedih hati.
Wallahu'alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H