Tempat Allah.
Dengan memahami pola geometri bangunan Ka'bah, kita tahu bahwa mahluk berada di dalam bangunan kubus tersebut, sedangkan wujud Allah berada di luar bangunan kubus tersebut, meliputi seluruh ruang kubus tersebut.
Dari analogi tadi dapatkah kita mengatakan bahwa Allah bertempat pada sesuatu? Yang bertempat pada sesuatu itu adalah mahluk Nya yang berada di dalam ruang kubus tersebut.
Jadi ketika Allah menyatakan bahwa wujud Nya berada di atas Arsy', sesungguhnya menunjukkan bahwa kita berada di bawah Arsy', di dalam sebuah ruang, berada pada sebuat tempat. Sedangkan Allah tidak bertempat.
Lalu jika wujud Allah tidak berada di dalam ruang semesta, mengapa dikatakan bahwa Allah itu dekat? Sebab apapun di semesta ini adalah kehendak Allah, maka kita sangat dekat bahkan wujud kita adalah bagian dari sabda / kehendak Allah.
Lalu mengapa Nabi Musa Alaihissalam pernah memohon diperlihatkan wujud Allah? Bukankah itu berarti Allah dapat memperlihatkan wujud Nya? Sebab tidak mungkin seorang Nabi memohon hal yang tidak mungkin?
Nabi Musa AS berkeinginan melihat wujud Allah sebab sejak bayi beliau hidup di lingkungan Fir'aun yang Tuhannya memiliki wujud tertentu.
Wallahu'alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H