Lihat ke Halaman Asli

Berapakah Resolusi yang Tepat untuk Men-Scan Dokumen?

Diperbarui: 10 Juli 2015   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14115439511809752218

[caption id="attachment_344125" align="aligncenter" width="606" caption="Retouch"][/caption] Sebelum kita menentukan berapa besar resolusi yang kita gunakan, kita harus mengetahui data yang akan kita scan akan digunakan untuk apa. Apabila untuk tampilan monitor atau web maka resolusi yang kita gunakan cukup hanya dengan 150dpi - 200dpi karena tampilan monitor hanya 72dpi saja, data yang anda scan masih terbaca. Apabila kita ingin mencetak hasil scan dengan printer atau mesin cetak maka baiknya kita menggunakan resolusi 300dpi (biasanya digunakan untuk men-scan gambar dan foto.) Apabila kita ingin mencetak dengan pembesaran dari materi asal, maka, resolusi yang harus kita gunakan adalah 300dpi dikalikan dengan faktor pembesarannya, misal kita ingin melakukan pembesaran 2x lipat, maka resolusi yang kita gunakan adalah 600dpi.

Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi besar file, yaitu:
1.Ukuran kertas dokumen.
2.Resolusi yg digunakan.
3.Format warna: Color, Grayscale atau B/W.
4.Jenis format file beserta kompresi file.
5.Susunan data yang terdapat pada dokumen (banyaknya teks dan gambar).

Mengapa pada era pertama kali scanner diperkenalkan dipasaran (tahun 1994 s/d 2005) memiliki optical resolusi sangat tinggi, bahkan mencapai 4.800 dpi, sedangkan scanner yang dipasarkan saat ini rata-rata hanya memiliki optical resolusi 600 dpi?
Hal ini disebabkan oleh karena yang menjadi obyek utama dari scanner itu sendiri berubah, dahulu obyek utama dari scanner adalah foto, sedangkan saat ini yang menjadi obyek utama adalah dokumen/surat.

Pada saat kita scan foto, ada kecenderungan untuk memperbesar foto dari materi asal (maka kita harus scan dengan resolusi yang cukup untuk melakukan pembesaran), tetapi kita sangat jarang sekali melakukan pembesaran terhadap dokumen/surat yang kita scan (umumnya kita cetak dengan kondisi 1 berbanding 1). Selain itu adalah untuk obyek foto ada kecenderungan untuk meningkatkan kualitas gambar, sedangkan untuk obyek dokumen/kertas ada kecenderungan untuk meningkatkan kecepatan scan. [caption id="attachment_344126" align="aligncenter" width="601" caption="Retouch"]

1411544039474834242

[/caption]
Satu lagi yang berubah dari scanner adalah bentuk dan cara kerja scanner cenderung mengikuti kebutuhan pasar, ada yang menjadi kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana (portable) cocok untuk dipadukan dengan Laptop, sehingga dapat melakukan proses scanning dokumen-dokumen langsung dilapangan. Ada pula yang dilengkapi dengan alat bantu Automatic Document Feeder sehingga dapat melakukan scan dokumen secara otomatis dan dalam jumlah yang banyak (ratusan bahkan hingga ribuan lembar), sehingga proses scanning dokumen dalam jumlah banyak menjadi sangat mudah. Selain itu juga scanner khusus untuk scan buku tebal, sehingga kita dapat merubah buku-buku kesayangan kita menjadi "buku digital" (umumnya digunakan untuk mengajar, materi presentasi, kuliah, perpustakaan digital dll., Buku digital sangat digemari sejak munculnya produk baru seperti iPad, Tab & PC tablet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline