Lihat ke Halaman Asli

Laju Peduli

Organisasi Nirlaba

Apa Itu Anak Yatim? Dan Sampai Kapan Batas Seorang di Sebut Anak Yatim?

Diperbarui: 5 Juli 2024   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image Source: freepik.com

Dalam terminologi Islam, anak yatim adalah seorang anak yang kehilangan ayahnya sebelum mencapai usia baligh (pubertas). Kata "yatim" berasal dari bahasa Arab yang berarti "sendirian" atau "terpisah". Dalam konteks ini, anak yatim merujuk pada anak yang terpisah dari ayahnya karena kematian. Kehilangan ayah dipandang signifikan karena ayah biasanya adalah pencari nafkah utama dalam keluarga, dan ketiadaannya membawa konsekuensi besar bagi kesejahteraan dan dukungan moral anak tersebut.

Perhatian Islam Kepada Anak Yatim

Islam menaruh perhatian besar pada perlindungan dan perawatan anak yatim. Dalam Al-Qur'an, terdapat banyak ayat yang menganjurkan umat Islam untuk memperlakukan anak yatim dengan baik dan memperhatikan kesejahteraan mereka. Misalnya, dalam Surah Al-Baqarah ayat 220, Allah SWT berfirman:

"Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: "Memperbaiki keadaan mereka adalah baik." (Al-Baqarah: 220)

Selain itu, dalam Surah Ad-Duha ayat 9, Allah SWT juga berfirman:

"Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang." (Ad-Duha: 9)

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya merawat anak yatim dalam banyak hadisnya. Salah satu hadis terkenal adalah:

"Aku dan orang yang memelihara anak yatim di surga seperti ini"---kemudian beliau mengisyaratkan dengan merapatkan dua jari beliau." (HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan betapa dekatnya kedudukan orang yang merawat anak yatim dengan Rasulullah SAW di surga. Hal ini menggambarkan betapa besar pahala dan keutamaan yang didapatkan oleh mereka yang peduli terhadap anak yatim.

Batasan Seseorang Disebut Anak Yatim

Dalam Islam, seseorang disebut yatim selama dia belum mencapai usia baligh. Usia baligh biasanya terjadi sekitar usia 12 hingga 15 tahun, tergantung pada perkembangan fisik dan biologis masing-masing individu. Tanda-tanda baligh pada anak laki-laki biasanya ditandai dengan mimpi basah, sementara pada anak perempuan ditandai dengan menstruasi pertama. Ketika anak telah mencapai usia baligh, ia tidak lagi disebut sebagai yatim meskipun masih memerlukan perhatian dan dukungan.

Menurut pandangan ulama, setelah mencapai baligh, seorang anak tidak lagi disebut yatim tetapi masih bisa dianggap sebagai "anak yatim piatu" jika ia kehilangan kedua orang tuanya. Meskipun istilah ini tidak digunakan secara resmi dalam teks-teks Islam, konsep tersebut tetap diakui dalam masyarakat sebagai cara untuk menunjukkan bahwa anak tersebut memerlukan dukungan khusus.

Kewajiban Umat Islam Untuk Membantu Anak Yatim

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline