Aliansi gerakan ini di inisiasi oleh beberapa mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir yang sedang melanjutkan jenjang studi yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Aliansi ini di kordinator oleh seorang Mahasiswa Universitas Islam Riau yang berasal dari Kecamatan Pulau Burung, Muhammad Almubarak.
Ia mengatakan bahwa, pentingnya support dari pemerintah daerah terhadap keberlangsungan nasib mereka di tanah rantau di tengah bencana global, Pandemi Covid-19.
Dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 pemerintah pusat yang bekerjasama dengan pemerintah daerah telah menerapkan pelarangan mudik dan pulang kampung bagi seluruh masyarakat, tidak terkecuali para pelajar dan mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir.
"Secara teoritis, kami bisa pahami larangan mudik adalah upaya pemerintah dalam pencegahan penyebaran pandemi COVID-19, akan tetapi hal tersebut juga adalah kekonyolan bagi kami, karena belum adanya jaminan bantuan pemerintah daerah terhadap kami. Apabila, kami terus berdiam diri di kos, minimnya aktivitas diperparah lagi dengan simpanan kehidupan seperti uang, makanan, dan lainnya itu sudah menipis, bahkan tidak ada lagi yang tersisa," Ujar Muhammad Almubarak kepada Kompasiana.com, Jum'at (8/5/2020)
Sejumlah mahasiswa dan pelajar yang berasal dari kabupaten Indragiri hilir yang tersebar di berbagai perguruan tinggi, sekolah, serta pondok pesantren di berbagai kota di seluruh tanah air masih banyak yang belum diperhatikan nasibnya. Di perkirakan ada 46 orang mahasiswa dan pelajar yang sudah didata melalui berbagai metode penjaringan yang masih berada di tanah perantauan.
Aliansi mahasiswa dan pelajar Indragiri hilir menyampaikan jelang Hari Raya Idul Fitri, mahasiswa juga ingin merasakan berkumpul dengan keluarga dan kerabat seperti biasanya, tetapi apa daya mereka harus terkurung di dalam kos tempat tinggal mereka.
"Kami anak rantau, mau juga merasakan kumpul bersama keluarga di moment HARI RAYA IDUL FITRI, tetapi apa daya dengan aturan pemerintah seperti itu. Pemerintah juga tak memberikan jaminan bagi kami mahasiswa dan pelajar baik dalam bentuk materi maupun barang, nah kalau ada itu bisa kami pertimbangkan tapi ini jangankan jaminan, bantuan saja tidak ada," tambah Barak.
Terakhir aliansi mahasiswa dan pelajar Indragiri hilir memberikan pernyataan sikap terhadap pemerintah kabupaten Indragiri hilir sebagai berikut :
1. Menuntut pemerintah kabupaten Indragiri hilir untuk memulangkan kami ke kampung halaman, dengan menggunakan alat transportasi yang di sediakan oleh pemerintah kabupaten Indragiri hilir.
2. Jika kami memang tidak bisa di pulangkan, kami mendesak pemerintah kabupaten untuk memberikan tunjangan selama pandemi covid-19 ini berlangsung.