Lihat ke Halaman Asli

Apresiasi Film Crash (2004)

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1432640505649470788

APRESIASI FILM

JUDUL FILM           : Crash (2004)

Crash adalah sebuah film drama Amerika Serikat buatan tahun 2004 yang dibintangi antara lain oleh Sandra Bullock, Don Cheadle, Matt Dillon, Jennifer Esposito, William Fichtner, Brendan Fraser dan disutradarai oleh Paul Haggis. Film ini diputar pertama kalinya di Festival Film Internasional Toronto pada tahun 2004 dan dirilis secara internasional pada tahun 2005 dan berkisah tentang ketegangan sosial dan ras yang terjadi di Los Angeles. Crash dinominasikan dalam enam kategori dalam Penghargaan Oscar ke-78 dan meraih tiga gelar, masing-masing Film Terbaik, Naskah Asli Terbaik dan Penyuntingan Terbaik.

APRESIASI FILM

Menurut saya Film Crash ini sangat luar biasa. Film ini tidak hanya sekedar menghibur penonton tetapi juga menggambarkan bagaimana seseorang harus menyikapi nilai moral atau kemanusiaan dengan baik terutama untuk masalah perbedaan kebudayaan (rasisme). Ketika saya menonton film ini, saya sangat paham betul bagaimana sang sutradara ingin sekali menyampaikan suatu pesan tentang hal yang bersifat rasisme terhadap kultur atau budaya,terutama yang terjadi di Amerika dan pesan itu tersampaikan kepada saya secara jelas. Pemeran film Crash ini menurut saya juga sangat baik dalam memainkan perannya,mungkin jika mereka tidak maksimal dalam memerankannya mungkin pesan dari film ini tidak akan tersampaikan dengan baik kepada saya aaupun penonton yang lain. Saya juga sangat terkesan dengan sutradara karena dia sangat berani untuk mengangkat tema rasisme yang terjadi di Amerika pada film ini, perlu diketahui bahwa rasisme merupakan hal yang sangat kontroversial. Secara keseluruhan saya sangat menikmati dan terpukau dengan film ini.

Nilai Hiburan dan Artistik yang terkandung

Menurut saya film Crash ini cukup menghibur. Dalam film ini terlihat bahwa sang sutradara mencoba untuk menampilkan atau menyajikan film sesuai dengan kondisi/peristiwa sebenarnya yang terjadi pada masyarakat yang disorot, sehingga film ini dapat menghibur karena saya seolah-olah terbawa oleh suasana sebenarnya yang terjadi pada setiap peristiwa yang muncul pada film tersebut. Untuk nilai artistik, saya merasa film Crash ini tidak terlalu menonjolkan hal-hal yang berkaitan dengan artistik. Karena seperti yang saya bicarakan sebelumnya bahwa sang sutradara ingin lebih memfokuskan pesan yang terkandung pada film sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga tidak ada hal-hal atau unsur yang dilebih-lebihkan dari sang sutradara untuk menambah nilai artistik pada film,sehingga film ini terlihat alami dengan menggambarkan bagaimana lingkungan ataupunkehidupan sehari-hari orang Amerika.

Nilai Moral atau Pendidikan yang terkandung

Kalau berbicara mengenai nilai moral atau pendidikan yang terkandung, mungkin Film Crash ini yang paling tepat karena menurut saya banyak pelajaran moral yang dapat kita ambil dari film ini, terutama untuk masalah Rasisme atau konflik budaya yang timbul pada masyarakat.

Secara garis besar Film Crash  mengangkat hal yang bersifat rasisme yang terjadi di amerika. Film ini sangat kuat dengan nuansa rasial. Hal yang sifatnya kompleks tentunya menyimpan banyak perbedaan di dalamnya. Mulai dari masalah fisik terutama warna kulit hingga kebudayaan (kultur).

Rasisme terhadap suatu kultur yang ditawarkan film crash begitu banyak, diawali dari perselisihan antara kulit putih dan orang asia yang bertabrakan pada awal film dan dilanjutkan antara perselisihan kulit putih dan hitam dihampir semua ceritanya. Hal tersebut seolah menggambarkan bahwa ras selain kulit putih memiliki citra buruk dan kebanyakan selalu menganggap bahwa kulit hitam adalah ras terendah. Hal tersebut tentunya harus kita hindari dalam kehidupan bermasyarakat karena tentunya memiliki dampak yang sangat besar seperti perpecahan dalam masyarakat. Kita sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia tentunya harus menghindari sesuatu yang berhubungan dengan rasisme atau perbedaan budaya.

Seperti yang tergambarkan pada film ini, cerita mulai berubah ketika pemain dalam film itu mulai sadar akan kesalahan mereka. Mereka mulai menerima akan perbedaan yang ada di dalam kehidupannya. Perasangka buruk yang melekat dalam identitas ras mulai hilang seiring perilaku atau kejadian yang menimpa tiap individu dalam film itu. Kejadian – kejadian dalam film itu membuat mereka semakin sadar bahwa perbedaan ras adalah sesuatu hal yang tidak berarti dalam kehidupan sosial menyatakan bahwa keanekaragaman budaya sangat diperlukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline