Lihat ke Halaman Asli

difa oktasamudra

mahasiswa ilmu komunikasi

2021 Bukan Tahun Kita: 4 Team E - Sport Indonesia Gagal Membawa Pulang Piala di Turnamen Kelas Dunia

Diperbarui: 30 Januari 2021   06:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: merahputih.com

Jakarta – Tidak seperti turnamen internasional sebelum sebelumnya, dimana team asal Indonesia membawa pulang kemenangan dan mengharumkan nama bangsa. Di awal tahun ini 4 team asal Indonesia gagal membawa pulang piala di turnamen internasional.

Meskipun begitu mereka sudah berjuang untuk melakukan yang terbaik demi mengharumkan nama baik Indonesia, walaupun hasilnya kurang maksimal dan tidak sesuai ekspektasi warga indonesia.

Perwakilan Indonesia yang gagal membawa pulang piala M2 MLBB World Championship

RRQ Hoshi dan Alter Ego, kedua team gagal dan harus mengakui keunggulan team BREN Esport asal filipina yang menggalahkan kedua team perwakilan indonesia ini dan menjadi juara di turnamen M2.

Alter Ego kalah lebih dulu saat memperebutkan slot final Lower Bracket. Padahal di match pertama Alter ego mendominasi saat melawan BREN esport tampa ampun. Namun BREN esport membalas di match kedua dan ketiga dengan hasil skor  2 – 1, yang berakhir harus puas mendapat posisi keempat.

RRQ Hoshi harus turun dari Upper Bracket ke Final Lower Bracket setelah kalah 3- 2 dari team Burmese Ghouls asal myanmar saat memperebutkan slot Grandfinal. Di Final Lower RRQ Hoshi tumbang dengan BREN esport dengan skor telak 3- 1. Sama seperti Alter Ego, RRQ Menang telak di game pertama, namun BREN bangkit melawan di tiga game selanjutnya yang membuat RRQ mendapatkan posisi ketiga di turnamen M2.

Sumber: merahputih.com

Kegagalan Bigetron Red Aliens dan Aerowolf Limax di PUBG Mobile Global Championship

Bigetron Red Aliens gagal mempertahankan gelar juara dunia dan harus tunduk dengan team NOVA XQF asal China yang menjadi juara PMGC. Aerowolf Limax juga mendapat hasil yang kurang maksimal di PMGC.

Kedua team ini harus puas mendapatkan posisi kelima dan ke – 13. BTR RA mendapat total skor 241 poin, skor berjumlah sama dengan team NaVi namun karena jumlah WWCD yang diperoleh BTR RA lebih sedikit sehingga mereka harus rela berada di posisi ke 5 dan mendapat 25,000 USD, namun salah satu player BTR RA, Ryzen berhasil mendapatkan posisi skill individual kategori Grenade Master  dengan total kill 26 Grenade.

Sementara itu Aerowolf Limax harus puas berada di peringkat ke – 13 dengan total skor 161 dan mendapat 10.000 USD meskipun jumlah WWCD yang didapat lebih banyak dari BTR.

Sumber: merahputih.com

Mungkin ditahun ini memang bukan rezeki kita sebagai juara, namun ini bukan akhir dari perjuangan. Masih banyak turnamen internasional yang menunggu di depan, untuk itu kita harus bangkit dan sebagai warga Indonesia kita harus tetap mendukung team perwakilan dari Indonesia dimanapun mereka berada dan bagaimanapun hasilnya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline