Lihat ke Halaman Asli

Menuntun Anak-anak Kreatif

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perkembangan kreativitas sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif individu karena kreativitas sesungguhnya merupakan perwujudan dari pekerjaan otak. Para pakar kreativitas, misalnya Claerk (1988) dan Gowan (1989) melalui Teori Belahan Otak mengatakan bahwa sesungguhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kiri dan kanan.

Fungsi otak belahan kiri :


  • Berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat ilmiah, kritis, logis, linier, teratur, sistematis, terorganisir, beraturan, dan sejenisnya.

Fungsi otakbelahan kanan :


  • Berkenaan dengan kegiatan-kegiatan bersifat nonlinier, nonverbal, holistic, humanistic, kreatif, mencipta, mendesain, bahkan mistik.

Lahirnya kreativitas dalam bentuk gagasan maupun karya nyata merupakan perpaduan antara fungsi kedua belahan otak tersebut. Teori ini sejauh perkembangannya masih bersifat hipotetik dan berupa rekomendasi. Kretivitas sendiri merupakan cirri-ciri khas yang dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya.

Interaksi antara orang tua dengan anak yang dapat mendorong berkembangnya kreativitas bukanlah interaksi Stimulus-Respon, melainkan atas dasar hubungan kehidupan sejati dan saling tukar pengalaman. Anak kreatif itu memerlukan perhatian khusus, harus mendapat bimbingan sesuai dengan potensi kreatifnya agar tidak sia-sia.

Kelemahan pendidikan dalam perkembangan anak kreatif, kurangnya perhatian terhadap perkembangan fungsi belahan otak kanan. Oleh karena itu, system pendidikan hendaknya memperhatikan kurikulum yang akan diolah menjadi materi dalam proses pendidikan itu yang dapat dikembalikan kepada fungsi-fungsi pengembangan yang berbeda dari kedua belahan otak manusia tersebut. Para guru dan pembimbing di sekolah sudah seharusnya mengenali anak-anak kreatif yang menjadi peserta didiknya.

Cara membimbing perkembangan anak-anak kreatif antara lain :


  • Menciptakan rasa aman kepada anak untuk mengekspresikan kreativitasnya, mengakui dan menghargai gagasan-gagasan anak, menjadi pendorong bagi anak untuk mengomunikasikandan mewujudkan gagasan-gagasannya, membantu anak memahami divergensinya dalam berfikir dan bersikap dan bukan menghukumnya, memberikan peluang untuk mengomunikasikan gagasan-gagasannya, serta memberikan informasi mengenai peluang yang tersedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline