Lihat ke Halaman Asli

Ping

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ping !!


Duh siapa sih yang nge-ping malam-malam gini? Diraihnya handphone yang tergeletak di atas meja samping tempat tidur. "Engga tahu orang lagi tidur apa?" gerutunya. Diam, terpana dirinya sesaat setelah membaca pesan yang masuk.

Pikirannya melayang jauh ke masa lalu, masa dimana dirinya sedang dekat dengan si pengirim pesan.

Saat itu, di bulan April saat dirinya berkenalan dengan dia. Awalnya tak ada sekalipun rasa terhadap dia. Sampai akhirnya dia menyatakan rasa sayangnya. Entah apa yang membuatnya menerima dia menjadi sang kekasih, mungkin karena perhatian dia yang memang dirasa menyanjungnya? entahlah..

3 musim berlalu, namun semuanya sirna, tak ada lagi perhatian itu, tak ada lagi rasa sayang itu. Hilang tak berbekas. Tak ingin berlarut dengan kesedihan, segera kembali berdiri tegak walau dengan hati pecah berkeping-keping, hingga akhirnya bisa berjalan dan melanjutkan hidup untuk meraih impiannya.

Satu dekade berlalu sudah. Dirinya sudah memiliki hidup yang bahagia sudah lupa dengan dia dan tak pernah memikirkan dia lagi, namun notifikasi pesan yang diterimanya sesaat tadi mau tidak mau membuatnya teringat akan dia.  Terhenyak sesaat namun kemudian kembali ke alam sadar dan logikanya berkata "hapus pesan itu" dan dihapusnya pesan itu.

Diiringi dengan suara rintik hujan di luar kamar dirinya merebahkan badan di tempat tidur melanjutkan tidur yang terpotong suara Ping tadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline