Lihat ke Halaman Asli

Minum Teh atau Chlorine?

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah benar teh celup membahayakan kesehatan kita?Mengapa demikian?Ternyata penyebabnya terletak pada kemasannya,kantong kecil beserat renggang yang ternyata mengadung chlorine,yang ternyata dapat menyebabkan kemandulan,keterbelakangan mental dan kanker.

Siapa sih yang tidak mengenal teh celup?Untuk anda penggemar teh pasti mengetahuinya.Teh bubuk yang di bungkus dengan kertas berpori-pori halus yang tahan panas,sangat modern dan praktis.Pastinya anda sering minum teh,apalagi jikamengetahui manfaat teh bagi tubuh kita.Misalnya saja teh nerah untuk merelaksasikan,teh hitam untuk pencernaan atau teh hijau untuk melangsingkan.Apakah anda terbiasa mencelupkan kantong teh celup berlama-lama?Jikaa ya,anda patut berhati- hati.Mungkin anda berfikir jika semakin lama anda mencelupkan kantong teh maka akan semakin pekat warna dan semakin banyak khasiatnya.

Pada dasarnya teh celup terdiri dari serbuk teh yang dibungkus dengan kantong kecil.Tehnya sendiri memang tidak berbahaya tetapi kantong kertas kemasannya.Pada umumnya kertas di buat dari pulp(kantong kertas),yang terbuat dari bahan kayu,bubur ini berwarna coklat untuk membuat serat pulp berwarna putih di gunakan bahan kimia yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat.Sayang dalam prosenya chlorine tetap tertinggal di dalam serat kertas karena tidak dilakukan penetralan yang memakan biaya sangat mahal biayanya sangat mahal.

Hindari mencelupkan kantong teh terlalu lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama Anda merendam teh celup itu dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam cangkir Anda. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine di kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya lebih dari 3 menit.Dalam industri kertas, chlorine memang biasa digunakan sebagai bahan insektisida, disinfektan, pengawet, pembersih dan pemutih kertas, yang kemudian digunakan untuk membuat tissue, popok, kain dan sebagainya; juga sumpit kayu sekali pakai, oleh sebab itu di China, sumpit jenis ini dilarang digunakan. Kenapa? Berdasarkan penelitian, diduga ada kaitan antara konsumsi chlorine dalam tubuh dengan kemandulan pria, lahir cacat, keterbelakangan mental serta kanker

Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 - 5 menit. Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena bersifat disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.

Jadi apa jalan keluarnya???

Yang pertama mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Yang kedua, hindari penggunaan teh celup, sebagai gantinya, kembali seperti dulu, dengan menggunakan teh tubruk, atau teh teko, kalau mau lebih nikmat lagi, lakukan ritual minum teh seperti di China, Korea atau Jepang, ini bisa menenangkan dan meningkatkan rasa hormat kepada orang lain, karena pada intinya, ritual minum teh adalah penghormatan kepada orang yang dilayani, sekaligus memberikan kehormatan kepada orang yang diberi kesempatan melayani, dengan menuangkan teh ke mangkuk rekan di hadapannya.

Lindungi keluarga Anda dari gangguan kesehatan di masa depan. Hindari teh celup atau produk lain yang mengandung chlorine lainnya.

Semoga bermanfaat ^^




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline