Lihat ke Halaman Asli

Aku dan Hujan

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan ,, adalah temanku

Teringat tentang cerita kecilku.
Aku senang jika hujan datang.
Aku sambut dengan sigap, kubiarkan hujan mendekapku hingga sekujur tubuhku basah dan kuyup.
Aku tenang bersama hujan.
Saat raga hujan menyentuh bumi, kusandarkan raga ini dalam mimpi dan aku terlelap dibelai hujan.

Kini,,aku tumbuh bersama hujan di setiap musimnya. Kadang hujan datang tiba2 untuk menyapa dunia, saat aku harus bertarung di sebuah penghidupan.

Tenang saja, hujan masih tetap teman ku. Hujan tidak pernah membentuk sebuah sandungan saat aku sedang melakukan pencarian, namun hujan tetap mendekapku.

Hujan bukan hambatan, hanya saja kini hujan menjadi tantangan bagi setiap pembelajaran.
Di dalam setiap hujan, terdapat banyak ilmu tentang kesabaran. Dan kesabaran adalah penentu ijin Tuhan.
Di setiap hujan terdapat jutaan kedamaian, dan kedamaian adalah penentu setiap tujuan.

Aku dan Hujan
Tetap berkawan, dan ku menanti tiap kehadirannya. Meskipun hujan mendekapku dalam kedinginan, namun hujan adalah jawaban.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline