Lihat ke Halaman Asli

Lantangnya Pagiku

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat hembusan nafas menghembus beriringan dengan datangnya dingin di pagi hari. Panorama hidup yang bercerita memulai kisahnya saat itu juga. Hari ini , hari esok atau hari-hari yang sudah berlalu hanyalah fase-fase dalam rentetan perjalanan waktu. Semua selalu bergerak dan selalu bergerak bukan hanya perpindahan yang berhenti pada satu titik tapi terus bergerak dengan segala keteraturannya. Gerak yang sesuai dengan keteraturannya hanya akan menuju sumber mutlak keberadaan yang mengadakan segala sesuatu. Saat sebuah perjalanan tertawa dalam kesejatiaannya aku hanya bisa terdiam dan menerima tanpa bisa bereaksi dan melawan yang seharusnya sudah menjadi kewajibanku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline