Pernah nonton program hiburan Korea yang berjudul The Return of Superman? Program tersebut menampilkan kehidupan antara ayah dan anaknya dalam jangka waktu sehari semalam, hanya ada ayah dan anak, di acara tersebut sang ibu sengaja tidak ada dirumah, demi keintiman hubungan ayah dan anak. Jika ditelaah lebih jauh, rupanya acara tersebut bukan hanya sebuah acara hiburan. Tapi juga sebuah acara yang memberikan banyak edukasi bagi penontonnya.
Bagaimana tidak? Acara tersebut mengajarkan dan menyajikan kehidupan yang nyata antara ayah dan anak. Tanpa campur tangan ibu ataupun orang lainnya termasuk para crew acara tersebut . Mereka hanya bertugas merekam tanpa memberikan arahan apapun layaknya program program acara lainnya. Dari hal tersebut, kita jadi bisa melihat keadaan nyata dan sebenarnya antara ayah dan anak.
Diacara tersebut, banyak ayah baru yang merasa kerepotan mengurus anak seorang diri. Belum lagi pekerjaan rumah yang tiada hentinya, termasuk juga ketika anak tidak mau makan, anak susah tidur, keperluan kekamar mandi dan kegiatan lainnya yang terasa sulit bagi seorang ayah baru.
Bisa dibilang acara tersebut memberikan gambaran jika "ini loh pekerjaan seorang ibu". Yang rupanya bukanlah pekerjaan yang mudah. Seorang ibu tidak memiliki jam istirahat yang pasti, seorang ibu tidak bisa mengambil hari cuti. Salah satu cast acara tersebut, Tablo seorang rapper memiliki seorang putri bernama Haru menyatakan jika kesulitan terbesar dalam mengikuti acara tersebut ialah ketidakhadiran istrinya. Ia akhirnya menyadari betapa sulitnya mengurus sang putri seorang diri.
Edukasi tidak lupa melekat pada acara ini. Ada banyak pelajaran yang bisa penonton ambil, diantaranya yaitu thinking chair method dan counting timeyang diterapkan oleh Song Ilkook, seorang aktor dengan anak tripletnya, Daehan, Minguk, Manse yang saat itu berusia 3 tahun. Thinking chair methodialah sebuah cara yang dilakukan oleh Song Ilkook untuk menghukum anak anaknya ketika salah satu anaknya atau ketiga anaknya membuat ulah atau membuatnya marah.
Bukan dengan cara memukul atau membentak, tapi Song Ilkook menyuruh anak anaknya untuk duduk disebuah kursi milik mereka, lalu dihadapkan pada tembok dan menyuruh mereka untuk berfikir mengenai masalah dan kelakuan yang sudah mereka lakukan sehingga membuat kesalahan selama kurang lebih 5 sampai 10 menit untuk anaknya merefleksikan diri melalui kursi tersebut. Selanjutnya Song Ilkook akan memanggil anak anaknya dan membicarakan kesalahan anak anaknya tersebut. Dengan mudah anak anaknya pun mengakui kesalahan, mendengarkan nasihat ayahnya dan segera meminta maaf. Masalahpun selesai tanpa harus berteriak dan mencaci maki anak anak.
Counting time diterapkan oleh Song Ilkook ketika anak anaknya sibuk bermain dan mengabaikan perintahnya. Seperti contoh saat itu Manse, tidak mau bertukar mainan atau meminjamkan mainan pada saudaranya, dan hal tersebut membuat ketiga anak kembar tersebut berkelahi. Dengan santainya Song Ilkook menghitung dari 1 sampai 10 untuk giliran Manse memainkan mainan tersebut, setelah hitungan 10 dengan mudahnya dan tanpa paksaan Manse memberikan mainannya pada Daehan dan begitu seterusnya.
Menurut penuturan Song Ilkook, cara tersebut cukup efektif untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada anak anaknya. Cara cara sederhana untuk belajar yang bisa kita terima tanpa harus bertemu guru, tanpa harus pergi kesekolah, tanpa harus membacanya dibuku. Sebuah pelajaran yang nyata, yang bisa kita terima sembari menikmati program acara yang menyenangkan tersebut. Bagaimana tidak menyenangkan, tampang polos dan lucu anak anak tersebut dapat membuat kita sebagai penonton merasa senang.
Acara Korea, khususnya The Return Superman ini bukan acara yang menghabiskan waktumu, tapi jika dilihat dari sisi positif, acara ini memberikan banyak pelajaran mengenai parenting dan menghargai jasa seorang ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H