Lihat ke Halaman Asli

Dienrapra

writerpreneur

Duka Hati Rara

Diperbarui: 10 Mei 2024   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi yang cerah, tak secerah hati Rara. Rara hanya terdiam melihat pemandangan di depan matanya. Tiba-tiba ada yang memanggil namanya....

"Rara....." Kata seseorang di samping Rara seraya tangannya menyentuh pundak Rara.

Rara setengah kaget melihat siapa yang ada di sampingnya. 

"Kamu kenapa Rara? Dari tadi saya lihat kayak melamun," katanya.

"Iya, saya tidak apa-apa, " kata Rara.

" Coba cerita ke saya, siapa tahu saya bisa bantu, " katanya.

Namun Rara hanya terdiam dan mencoba tersenyum seraya berlalu dari hadapannya. Rara bingung mau cerita ke siapa, segala pertanyaan ada dalam kepalanya, namun tidak berani mengungkapkannya. 

Gejolak hati Rara berusaha menepis segala pikiran yang senantiasa menghantuinya, namun tetap tidak bisa. Pikiran yang kacau tanpa sebab selalu menghantui setiap langkah kakinya.

Rara hanya bisa pasrah dan menyerahkan segalanya pada Tuhan. Rara selalu mencoba bertanya pada seseorang tapi tidak pernah bisa mengungkapkannya, semua berkecamuk sendiri dalam pikiran Rara 

Pernah suatu kali, Rara bertanya pada seseorang yang selama ini berada di dekatnya, namun malah hal itu membuat hubungan mereka menjadi renggang dan kacau seperti benang ruwet.

Selama ini hubungan mereka seperti apa, seakan segala pertanyaan ada di kepala tapi tak jelas. Semua berujung pada pikiran yang kacau tanpa sebab. Lantas bagaimana dengan perasaan Rara selama ini? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline