Lihat ke Halaman Asli

Dien Nurfala

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mengulas Kembali Paradigma Deskriptif-Interpretatif

Diperbarui: 23 April 2023   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penelitian pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk memprediksi, menemukan, atau memverifikasi kebenaran. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui pendekatan yang tepat, karena pendekatan yang digunakan dalam sebuah penelitian sangat menentukan keseluruhan langkah penelitian tersebut. Sejak awal, pendekatan dalam setiap penelitian sudah harus ditentukan dengan jelas. Penentuan pendekatan yang akan digunakan sangat tergantung pada paradigma yang dianut peneliti.

Penelitian deskriptif berusaha untuk mengumpulkan rincian faktual yang menggambarkan gejala yang ada, untuk mengidentifikasi masalah atau untuk memeriksa kondisi dan praktik yang lazim, untuk membuat perbandingan atau penilaian, untuk menentukan apa yang dialami orang lain ketika menghadapi masalah yang sama, untuk merumuskan rencana dan cara pengambilan keputusan di masa depan.

Penelitian deskriptif juga mengumpulkan informasi secara aktual dan sangat rinci berdasarkan kondisi yang apa adanya dan melukiskan atau merepresentasikan atau mendeskripsikan gejala dari kondisi yang ada. Penelitian interpretatif adalah bentuk penelitian untuk mencari suatu penjelasan dari peristiwa dan kondisi sosial budaya berdasarkan perpektif dari subjek penelitian yang diteliti atau sumber data yang telah dikumpulkan. 

Penelitian interpretatif mengemukakan hasil data yang berisi fakta yang sifatnya kontekstual berdasarkan pemaknaan dari subjek penelitian dalam suatu lingkup sosial. Deskriptif yakni menceritakan, merepresentasikan, dan mengungkapkan maksud. Sedangkan interpretatif berbicara tentang perspektif, pendapat, kesan, dan pandangan yang berhubungan dengan informasi yang ada. 

Deskriptif interpretatif berarti menguraikan permasalahan hasil penelitian dari analisis pemahaman peneliti berdasarkan informasi yang didapat dari sumber data penelitian. Maka penelitian deskriptif interpretatif adalah suatu tipe penelitian yang mendeskripsikan pandangan berdasarkan hasil data yang diperoleh dari objek penelitian.

Penelitian interpretatif adalah upaya untuk mencari penjelasan tentang peristiwa sosial atau budaya berdasarkan perspektif dan pengalaman peneliti. 

Secara keseluruhan, pendekatan ini adalah sistem sosial dengan definisi perilaku yang terperinci dan rinci.
 Penelitian interpretatif memperlakukan fakta sebagai hal yang menarik untuk memahami makna sosial. Menurut penelitian interpretatif, fakta adalah perilaku spesifik yang bergantung pada konteks yang bergantung pada apa artinya menjadi seseorang di lingkungan sosial.  Interpretabilitas melihat fakta sebagai hal yang unik, dengan konteks dan makna tertentu, sebagai hal yang penting untuk memahami makna sosial. 

Dalam pendekatan interpretatif, interpretabilitas memandang fakta sebagai cairan (bukan kaku) yang melekat pada sistem makna. Fakta tidak memihak, objektif dan netral. Fakta adalah perilaku yang spesifik dan bergantung pada konteks, bergantung pada apa yang dimaksud orang tertentu dalam situasi sosial. Penjelasan tersebut menyatakan bahwa konteks sosial mengandung banyak sekali ambiguitas.Tindakan dan pernyataan dapat memiliki banyak arti dan ditafsirkan dalam banyak cara. 

Ada tiga prinsip dasar yang di miliki oleh paradigma interpretif yaitu2 : 1. Individu menyikapi sesuatu peristiwa yang ada di lingkungannya berdasarkan makna yang individu tersebut buat sendiri 2. Makna terbentuk karena adanya interaksi sosial yang dijalin dengan individu lain 3. Makna yang di dapat ataupun terbentuk akan dipahami dan di modifikasi oleh individu melalui proses interpretif yang juga berkaitan dengan hal lain yang dihadapinya. 

Berdasarkan tiga prinsip dasar tersebut, terdapat asumsi penting yang melatarbelakanginya yaitu asumsi pertama individu dapat melihat dirinya sendiri sebagaimana ia melihat orang lain. Asumsi kedua individu tidak dianggap pasif melainkan memiliki kemampuan untuk secara aktif mengerti situasi dan kondisi disekitarnya. 

Paradigma interpretif menekankan pada pemahaman makna melalui proses empati individu terhadap sesuatu aktifitas dan menempatkan suatu aktifitas yang ada dalam masyarakat akan terjadi banyak penafsiran dan analisis dari individu itu sendiri. Selanjutnya, berikut identifikasi karakteristik riset dalam paradigma interpretif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline