Lihat ke Halaman Asli

Memahami Cerita

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ingatkah kau tentang malam yang tak lagi bersajak lalu bulan yang tak lagi melahirkan kata : itu adalah malam jahanam yang pernah kita lewati Ketika angin merampas kepingan puisi di pertengahan musim dan sejenak lelap dalam timang kunang-kunang : kita hanya diam, tak bisa merengkuhnya kembali Tanpa dalih, semuanya berangsur hilang kendati berumur ratusan kenang sudahkah kita pasrah, tanpa napas desah berbau resah? Kasih, bulir bening yang menitik dari indah matamu cukup menjadi sebuah jawaban penting untukku ternyata, kebisuan melahirkan pedih yang tak terlukiskan SDK Dien Makmur, 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline